Get Stories: http://mawarberduri99.blogspot.com

Monday, March 30, 2015

AGAMA & MARITAL STATUS

AGAMA & MARITAL STATUS
(Catatan kecil untuk Billy Boen dari bukunya: "Hidupkan Suksesmu."

Salah satu hal yang saya kurang sepaham dengan analisa Mas Billy adalah prihal Agama dan Marital Status. Saya fokus pada identitas agama. What's wrong with religion? Saya rasa tidak ada yang aneh dengan identitas ini. Kalau kemudian Mas Billy beralasan takut terjadi diskriminasi, petanyaan selanjutnya adalah,

"Sejauh mana profesionalitas interviewer?"

Apalagi Mas Billy ini mengkomparasikan kasus identitas agama dengan 'budaya telat/terlambat, masalah kebersihan, dan bahkan masalah korupsi. Bentuk sinerginya dimana? Bukankah identitas agama masalah personal yang tidak berakibat merugikan orang lain? Bandingkan dengan masalah telat, kebersihan, dan masalah korupsi. Yah, hal yang terakhir ini sungguh menyengsarakan banyak pihak. Agama? Identitas? Dimana letak kesalahannya?

Bahkan, maaf ini masih pemahaman saya, identitas agama dicantumkan justru punya hikmah/manfaat tersendiri. Serius? Pingin bukti? Hehee,,...berlagak seperti Mas Billy.

Pada saat seseorang mengajukan CV, kemudian tercantum identitas agama, maka interviewer sudah memahami bahwa perusahaan punya visi dan misi yang tidak hanya sebatas buget, tetapi kesejahteraan pegawainya, termasuk juga kebutuhan rohaninya.

Saya kasik contah, PO Hariyanto mensyaratkan pegawainya, utamanya supir, untuk berhenti memberikan waktu shalat kepada penumpang. Bayangkan, jika saja yang menyodorkan CV tidak mencantumkan agama, maka jika ia bergama Kristen, Hindu, atau Budha, akan merasa keberatan dengan aturan itu. Tetapi, dengan mencantumkan identitas agama, interviewer tinggal bilang,

"Saudara sanggup dengan kondisi ini? Jika ya, monggo silakan. Jika tidak, tentu jangan putus asa, coba di tempat lain."

Benar, seharusnya agama dan marital status tidak mempengaruhi elektabilitas sebuah CV. Tapi jika ada, seperti yang saya tulis di atas, maka profesionalitas penyeleksi perlu dipertanyakan. Dan hendaknya kita patut bersyukur tidak bekerja sama dengan perusahaan yang eleksinya 'sungguh' tidak profesional.

Hal lain yang merupakan hikmah di balik pencantuman agama dalam sebuah CV adalah, penyeleksi akan memahami bahwa di perusahaan ini, misalnya, tidak memandang masalah agama dan bersangkut paut dengan agama itu sendiri. Maka, jika seorang pelamar tidak mencantumkan agama di CV, ia akan sangat kecewa jika pada saatnya nanti di lingkungan perusahaan tersebut terdapat kebiasaan yang bertentangan dengan agama yang ia anut. Kekecewaan semacam ini pula yang harus dipahami, baik oleh penyeleksi CV atau pun interviewer. Jadi, intinya kita bisa mengambil hikmah dari pencantuman identitas agama, maupun marital status.

Oh, ya, kalau pengalaman Mas Billy tidak pernah mencantumkan identitas agama dan marital status, dan tidak pernah bermasalah dalam hal tersebut. Pernahkah terlintas dalam pikiran Mas Billy, ada berapa pelamar yang mencantumkan identitas agama, juga tidak mengalami masalah? Hehe,,,pada dasarnya, pencantuman identitas (apapun namanya) 'seharusnya' tidak mengebiri hak untuk mendapatkan kesempatan selanjutnya. Justru dengan mencantumkan identitas lebih lengkap, akan memberikan peluang yang lebih baik, meski tidak di tempat yang diinginkan sebelumnya.

Catatan ini saya buat sebagai bagian dari ragam pemikiran, tanpa ada maksud untuk membenturkan konsep yang satu dengan lainnya. Problematika argumentatif dengan aneka varian tanggung jawab yang akan berdampak positif. Catatan ini juga bukan sebuah dogma, hingga muncul kalimat,

"Jika dianggap baik, ambillah! Jika ternyata buruk, tinggalkanlah!"

***

Wednesday, March 25, 2015

Suara Sang Kertas

Suara Sang Kertas Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Aku putih, tapi aku juga bisa coklat, bisa juga kuning, hijau dan pink. Tapi mereka menyukai aku bebewarna putih. katanya, putih itu terlihat bersih dan terlihat mahal. padahal, semua warna itu indah. Semua warna mempunyai kecantikan masing-masing.

Kemarin, aku mendapat sebuah cerita yang lucu sekali. cerita itu benar-benar bagus menurutku. tentang perjalanan kisah cinta antara dua remaja, tapi kali ini diuraikan lewat kata-kata atau kalimat-kalimat yang sangat ringan dan penuh humor, sehingga menjadikan cerita itu termasuk dalam kategori romantika comedy.
Di dalam cerita itu dikatakan bahwa ada sepasang kekasih akhirnya harus berpisah untuk waktu yang cukup lama karena sang lelaki mendapat kenyataan kalau dirinya mengidap penyakit CANCER. dia harus dibawa ke luar negri untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik lagi disana.

Aku sempat berfikir, karena dia harus di bawa keluar negri? Apakah disana tidak ada anak bangsa yang berhasil lulusan fakultas kedokteran Dan menyandang gelar dokter? Aku sering mendengar banyak sekali orang-orang pergi keluar negeri hanya untuk general check up berobat disana, Sepertinya mereka lebih percaya kepada tenaga medis si luar negeri daripada tenaga medis di Indonesia. kenapa begitu ya?

Tadi malam kantuk cepat sekali menghampiri tuanku. dia meletakkan benda panjang itu tepat di atas tubuhnku. C
... baca selengkapnya di Suara Sang Kertas Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Filosofi Modal Nol

Filosofi Modal Nol Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Saat ini, masih banyak sekali orang yang ingin menjadi pengusaha, selalu mengeluhkan tentang kesulitan memperoleh modal. Sebab, kebanyakan memang orang-orang masih beranggapan bahwa modal harus selalu dalam bentuk uang. Modal harus berupa hal yang bisa digunakan untuk membeli sesuatu yang kita perlukan untuk memulai usaha. Modal harus bisa diputar untuk mengembangkan usaha. Modal harus ini, modal harus itu.

Hasilnya? Karena merasa modal (baca: uang) belum cukup, kadang seseorang tak berani membuka usaha. Padahal, berbagai buku, tulisan, laporan, berita, hingga berbagai cerita dalam berbagai forum diskusi, seminar, dan workshop, telah menyebut bahwa modal tak harus dalam bentuk uang. Banyak kisah sukses pengusaha yang memulai dari nol.

Memang, hal ini seperti sesuatu yang aneh dan nyaris tak masuk akal bagi sebagian orang. Bagaimana bisa memulai usaha dengan tanpa uang sama sekali? Nol itu jelas-jelas bukan suatu angka yang bisa digunakan untuk membeli apapun. Nol itu adalah angka yang kosong melompong, bagaimana mungk
... baca selengkapnya di Filosofi Modal Nol Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Saturday, March 14, 2015

Empat Obat Mujarab

Empat Obat Mujarab Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Seorang anak muda. Ia telah berusaha memberikan dasar yang kokoh bagi keluarganya. Namun ia menemukan kekosongan di dasar sanubarinya. Ia dilanda kecemasan dan kehilangan arah hidup. Semakin hari situasinya semakin parah. Ia memutuskan untuk pergi ke dokter sebelum menjadi amat terlambat.

Setelah mendengarkan keluhannya, dokter memberikan empat bungkus obat sambil berpesan; ?Besok pagi sebelum jam sembilan pagi engkau harus menju pantai seorang diri sambil membawa ke empat bungkus obat ini. Jangan membawa buku atau majalah. Juga jangan membawa radio atau tape. Di pantai nanti anda membuka bungkusan obat sesuai dengan waktu yang tercatat pada bungkusannya, yakni pada jam sembilan, jam dua belas, jam tiga dan jam lima. Dengan mengikuti resep yang ada di dalamnya aku yakin penyakitmu akan sembuh.?

Orang tersebut berada di antara percaya dan ragu akan resep yang diberikan dokter. Namun demikian pada hari berikutnya ia pergi juga ke pantai. Begitu tiba di pesisir pantai di pagi hari, seme
... baca selengkapnya di Empat Obat Mujarab Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Titik Kulminasi

Titik Kulminasi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Arti kata, Kulminasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah (1) puncak tertinggi; tingkatan tertinggi; dan (2) titik tertinggi yang dicapai suatu benda langit dalam peredaran (semunya) mengelilingi bumi (seperti matahari mencapai titik kulminasi pukul 12.00). Pada saat titik kulminasi ini maka posisi matahari akan tepat berada di atas benda sehingga menghilangkan semua bayangan benda tersebut.

Bayang adalah wujud hitam yang tampak dibalik benda yang terkena sinar cahaya. Cahaya yang menerangi itu ibarat harapan, tujuan, cita-cita, atau mimpi untuk mencapai apa yang diinginkan. Tanpa cahaya sebuah benda tidak akan menghasilkan bayang. Harapan, tujuan, cita-cita, atau mimpi yang ingin diraih seseorang bergantung pada kesungguhan niat dan usaha. Ketika mimpi itu masih berupa “cahaya” atau baru diniatkan saja di kepala, maka ia akan merefleksikan bayang-bayang keberhasilan atau kegagalan. Bayang kegagalan akan “tertutup” keberhasilan jika niat yang kuat tersebut didukung oleh usaha dan kerja yang sungguh. Karena bayang-bayang kegagalan itu juga &#
... baca selengkapnya di Titik Kulminasi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Wiro Sableng #173 : Roh Jemputan

Wiro Sableng #173 : Roh Jemputan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : MALAM JAHANAM DI MATARAM

SESUAI petunjuk Para Dewa yang diterima melalui Satria Lonceng Dewa Mimba Purana, Sri Maharaja Mataram Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala berhasil menemui Empat Mayat Aneh yang terbujur dalam sebuah peti mati hitam besar. Peti mati ini muncul dari dalam sebuah kuburan raksasa yang datang dari langit, turun ketanah lalu secara aneh terbelah menguak.

Ketika penutup peti mati terpentang membuka sendiri, dari dalam peti memancar empat cahaya coklat menyilaukan mata hingga Raja Mataram Rakai Kayuwangi tercekat mundur. Suasana tambah mencekam sewaktu dari dalam peti terdengar suara keras berucap.

"Pelihara mata hanya melihat kebaikan."

"Pelihara mulut hanya bicara kebaikan."

"Pelihara telinga hanya mendengar kebaikan."

"Pelihara kemaluan hanya untuk kebaikan."Untuk beberapa ketika Raja Mataram tidak dapat melihat apa yang terdapat di dalam peti
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #173 : Roh Jemputan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Friday, March 13, 2015

JUGUN IANFU: KISAH SEDIH WANITA PENGHIBUR

KISAH SEDIH WANITA PENGHIBUR; JUGUN IANFU
PAHLAWAN PEREMPUAN YANG TERKORBANKAN LAHIR DAN BATIN
(Apresiasi Puisi Haidar Hafeez: Happy Birthday Indonesia)
 

Jugun Ianfu: Berkorban lahir dan batin
Pendahuluan
 
Sungguh, saya termasuk salah seorang yang terlambat dalam meng-up date informasi. Salah satunya adalah kisah perempuan muda Indonesia yang dipaksa untuk melayani nafsu birahi tentara Jepang. Betapa miris hati saya, saat membaca beberapa artikel yang terkoneksi dengan kisah pilu ini. Kisah yang menyayat hati. Perempuan-perempuan suci yang melacurkan diri karena kekejaman dan keserakahan penjajah (Jepang). Dipaksa, diperkosa, diintimedasi, dan bahkan mengerang dalam jerit sisa hidupnya yang terkorbankan. Mereka bahkan mengorbankan nyawa.
 
Tiba-tiba air mata saya menetes. Deras mengalir, mengiringi kelana jiwa resah Jugun Ianfu. Hatiku menjerit, melolong, dan berteriak laknat penjajah keparat. Saya hanya mampu membayang, betapa air mata jiwa perempuan muda, yang dirampas paksa oleh para penjajah, menganak sungai, mengalir membasahi bumi pertiwi. Tetapi mereka tidak berdaya, sekalipun jiwa berontak untuk terlepas dari kubang neraka. Hanya pilu hati yang terus menghantam dinding-dinding barak, sebagai saksi sunyi di antara nafsu iblis yang terus menggorogotinya.
 
Jugun Ianfu adalah ibu saya. Ibu Anda dan pahlawan yang tak bertanda. Betapa mereka terus berjuang, meretas jaring-jaring penjajahan, dan merajut benang-benang kemerdekaan. Jugun Ianfu adalah cinta saya, kekasih saya, yang selalu hadir dalam jiwa merdeka. Mereka terus berteriak nyaring, melolong menembus langit ke-tujuh. Melahirkan generasi pejuang, dari rahim pengorbanan yang tidak bisa dinilai.
 
Sehubungan dengan kisah pilu ini, balada cinta tanah air dengan selaksa pengorbanan, Haidar Hafeez  mengingatkan saya, Anda sekalian, tentang orang-orang suci, yang rela mengorbankan segalanya, kehormatannya, oleh biadab tangan-tangan laknat penjahat. Berikut ini puisi yang saya masksudkan.
 
Dari rahim Jugun Ianfu, kemerdekaan itu lahir
Apresiasi Puisi Perjuangan Kemerdekaan
 
Haidar Hafeez
HAPPY BIRTH DAY INDONESIA

Kau lahir dari rahim
Perempuan "Jugun Ianfu”

Pasuruan 16/8/13
Jugun Ianfu , perempuan belia yag diculik dan dipiara dibarak militer jepang dijadikan pemuas sex ribuan serdadu Jepang. Ada keyakinan bila ingin menang perang harus pesta sex terlebih dahulu. Perempuan Jugun Ianfu dari vaginanya juga memekik merdeka atau mati.

Dari judul puisi, //Happy Berthday Indonesia//, dengan sangat mudah kita dapat menangkap mau-maksud dari kreator. Yaitu sebagai ungkapan selamat (greeting), atas lahirnya kemerdekaan Indonesia (freedem of independen), dibacakannya teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Sebuah keinginan yang teramat sederhana. Agar Indonesia menjadi bangsa yang sejahtera, bangsa yang bermartabat, bangsa yang punya kredibilitas di mata internasional.

Happy birthday adalah ‘selamat ulang tahun’, sebuah ungkapan rasa syukur kepada Allah swt. atas segala nikmat, karunia, serta pemberian yang melimpah terhadap kita. Uangkapan terima kasih ini, biasanya juga dialamatkan kepada kita, saat hari lahir tiba. Tetapi, apakah sesederhana itu yang kreator puisi inginkan? Mari kita teruskan pada larik pertama puisi ini.

//Kau lahir dari rahim// adalah larik yang pertama. Bukan merupakan kalimat utuh, kerena masih memerlukan frase berikutnya. Kau adalah kita, saya, mereka, dan kalian semuanya tanpa kecuali. Sahabat saya maksudkan dengan pokok kalimat ‘kau’ adalah sebagai part prototo, menyebutkan sebagian, tetapi dimaksudkan untuk keseluruhan. Jadi kita terlahir dari rahim. Rahim secara harfiah adalah tempat kita dibesarkan di dalam kandungan ibu kita masing-masing. Tetapi di sini, adalah rahim yang jauh akan memberikan banyak reaksi, banyak air mata yang terkuras, karena rahim ini adalah rahim suci yang terkorban oleh keserekahan penjajah.

Pada larik berikutnya, dari bentuk puisi kuplet; sebuah stanza dua baris (tidak boleh lebih), dan tujuh larik (juga tidak boleh lebih) adalah  //Perempuan “jugun ianfu”//. Larik kedua ini merupakan enjambemen dari larik sebelumnya. Sehingga kedua larik merupakan satu kesatuan yang utuh, atau dengan kata lain satu kalimat sempurna. Perempuan adalah manusai berjenis kelamin wanita, punya ciri-ciri khusus yang sebagianbesar berbeda dengan laki-laki.

Sementara “Jugun Ianfu”, sahabat Haidar Hafeez menggunakan penanda dua tanda petik sebagai penekanan maksud dalam visi dan misi puisi ini. Bahwa ada perempuan, atau gadis yang terkorbankan oleh kekejaman penjajah, dan bahkan jauh lebih menyakitkan dari itu, mereka terstigma negatif dengan kondisi refleksi mereka. Mereka merasa terkucilkan, ter-marjinal-kan, bahkan merasa malu untuk beraudiensi dengan masyarakat sekitar.
 
Sahabat Haidar Hafeez, mengingatkan kita bahwa hakikatnya dalam HUT kemerdekaan ini, tersebab oleh pengorbanan wanita-wanita suci, yang semestinya kita hormati.
 
Masih ada yang prihatin dan perhatian terhadap nasib Jugun Ianfu
Kisah Sedih Wanita Suci
 
Sekilas di bawah puisinya, Haidar Hafeez  memberikan atensi sehubungan dengan Jugun Ianfu. Ia menulis “Jugun Ianfu , perempuan belia yag diculik dan dipiara di barak militer jepang dijadikan pemuas sex ribuan serdadu Jepang. Ada keyakinan bila ingin menang perang harus pesta sex terlebih dahulu. Perempuan Jugun Ianfu dari vaginanya juga memekik merdeka atau mati.”  Dari atensi ini dipahami bahwa perempuan-perempuan Jugun Ianfu juga mempunyai semangat pengorbanan untuk meraih kemerdekaan.
 
Dalam sebuah blognya, Wiyoto mengatakan bahwa, Jugun Ianfu adalah perrempuan penghibur bagi tentara Jepang. Stigma negatif dan pencemaran nama baik yang mereka terima dari masyarakat, serta perasaan bersalah telah membuat mereka berdiam diri tentang pengalaman buruk yang mereka alami. (http://uniqpost.com//77979/cerita-sedih-jugun-ianfu/). Stigma ini semakin menambah luka hati para perempuan Jugun Ianfu. Tetapi mereka tidak berdaya. Mereka pasrah dengan keadaan yang ada. Mereka hanya berserah sepanuhnya kepada Allah swt.
 
Sementara Hilde Janssen (wartawan), pada pembukaan pameran oleh Jan Banning (fotografer) bertajuk “Jugun Ianfu” di Erasmus Huis Jakarta mengatakan,
 
“Pemerintah Indonesia hampir tidak pernah memperhatikan masalah ini. Selama pemerintahan Orde Baru, wanita-wanita ini telah diperingatkan untuk tidak bercerita tentang kisah mereka. Pada saat itu, pemerintah Indonesia khawatir kehilangan peluang perdagangan dan investasi dari Jepang.”
 
Jelas-jelas sebuah pelecehan dan pemerkosaan hak asasi manusia. Tidak ada rasa prihatin terhadap pengorbanan para Jugun Ianfu.  Padahal pengorbana mereka cukuplah besar. Pengorbanan fisik, dan pengorbanan batin. Tetapi mereka tidak mendapatkan tanda jasa. Mereka dibiarkan dalam kesakitan dan kesengsaraan yang luar biasa, lahir dan batin.
 
Padahal, Dr. Hirofumi Hayashi seorang profesor dari Jepang di dalam penelitiannya telah membenarkan adanya praktik Jugun Ianfu (wanita penghibur, PSK, pelacur, perek, lonte, senno’, dsb). Ia mengatakan bahwa ada sekitar 20.000 sampai 30.000 wanita Jugun Ianfu yang dipekerjakan oleh tentara Jepang pada saat perang dunia II. Ini menjadi transparansi indikasi bahwa praktik wanita penghibur benar-benar terjadi.
 
Jugun Ianfu terstigma seumur hidup. Menurut siaran pers dari Musium Kunsthal, para perempuan ini ditarik paksa dari rumah-rumah mereka atau dari jalanan oleh tentara Jepang. Mereka dipaksa bekerja dalam rumah bordil yang dijaga ketat oleh militer. Beberapa di antara mereka akhirnya terjebak di bordil-bordil tak resmi, di barak-barak, pabrik, atau tenda-tenda, atau diseleksi untuk menjadi gundik dari tentara Jepang. Tentu mereka menjadi budak para tantara Jepang karena kekejaman penjajah. Secara nurani, mereka ingin lepas dari setiap bentuk per-gundik-kan, namun tangan-tangan kekar penjajah yang berhati iblis jauh lebih kuat dari tenaga sekadar wanita lemah. Mari kita suarakan bersama, dengan segenap kekuatan yang ada untuk mengangkat derajat wanita-wanita Jugun Ianfu, sebagai ‘pahlawan’ yang harus kita hormati.
 
Terkadang, rasa malu dan perasaan bersalah, menjadi bagian terbesar dari alasan Jugun Ianfu tidak menceritakan kondisinya. Seperti yang diungkapkan oleh Any Yentriyani, Commessioner dan Head of Subcomession, Komnas Perempuan, pada diskusi “Mari Bicara Kebenaran” di Erasmus Huis, senin, 16/08/2010.
 
“Perasaan malu dan takut sering kali membuat perempuan tidak mau mengakui perbudakan yang menimpanya. Selain itu, pengakuan tersebut dianggap sebagai pencemaran nama baik bangsa.”
 
Jugun Ianfu terus diteriakkan untuk dingkat ke permukaan. Masih ada orang-orang yang simpati terhadap keberadaan Jugun Ianfu. Mereka berusaha untuk mencarikan keadilan. Mereka terus berjuang, berdaya upaya untuk memperjuangkan nasib Jugun Ianfu, supaya menajadi manusia yang bermartabat, diakui sebagai bagian dari pembangun bangsa.
 
Sastrawan, Pramoedya Ananta Toer menyampaikan,
 
“Kalian para perawan remaja, telah aku susun surat ini untuk kalian, bukan saja agar kalian tahu tentang nasib buruk yang akan menimpa para gadis seumur kalian, juga agar kalian punya perhatian terhadap sejenis kalian yang menjalani kemalangan itu... Surat kepada kalian ini juga semacam protes, sekalipun kejadiannya telah puluhan tahun yang lewat.” (http://m.kompasiana.com/post/sejarah/2012/09/25/jugun -ianfu-potret-kelam-wanita-indonesia/)
 
Salah satu protes yang dikemukakan oleh sastrawan terkenal, Pramoedya Ananta Toer ini, menjadi bagian dari sebuah upaya untuk mengangkat derajat wanita Jugun Ianfu. Agar mereka tidak termarjinalkan dengan stigma negatif yang selama ini mereka sandang. Maka salah seorang di antara kita pun, berteriak lantang dengan puisi 2,7, yaitu saudara Haidar Hafeez.  Tentu di antara kita, para sahabat Puisi 2,7, mempunyai pemahaman yang sama tentang perempuan Jugun Ianfu, bahwa mereka adalah bagian dalam menegakkan perjuangan bangsa.
 
Jugun Ianfu: Perjuangan lahir dan batin
Beberapa Nama Jugun Ianfu
 
a.         Emah Kastimah, adalah salah seorang Jugun Ianfu yang terseret ke koridor kekejaman barak militer Jepang.
b.        NyaSengker yang mempunyai nama asli Sumiati, juga salah satu Jugun Ianfu asal Semarang Jawa Tengah. Ia terdampar di sebuah tempat, setelah Jepang menyerah kepada sekutu, yang ia sendiri tidak pernah mengenalnya. Dari orang ini tidak banyak informasi yang bisa diperoleh karena ia telah berada dalam pengaruh sumpah adat setempat.
c.         NyaSembar, nama aslinya Siti Fatimah asal Subang Jawa Barat
d.        Muka Lumi
e.        Mardiyem asal Jogyakarta lahir pada tanggal 7 Pebruari 1929. Ia menceritakan bahwa ia dijadikan sebagai gundik tentara Jepang dengan panggilan Momoye. Ia adalah seorang penyanyi, yang kemudian diming-imingi suatu pekerjaan yang sesuai dengan yang ia harapkan. Sebagai pesandiwara di Kalimantan. Tetapi yang terjadi justru ia dijadikan Momoye, Jugun Ianfu, wanita penghibur oleh tentara Jepang.
f.          Mama Dominggas Unbektu, diketemukan di Pulau Babar Maluku, dalam usia 84 tahun.
 
Tentu masih banyak lagi Jugun Ianfu yang tidak diketemukan. Dengan beragam alasan, baik karena sudah menginggal dunia atau karena merasa malu untuk mengakuinya. Karena, apa yang terjadi pada dirinya, sekalipu tidak ia harapkan, adalah masalah tabu di dalam kehidupan bermasyarakat.
 
Penutup
 
Apa yang dilakukan oleh Jugun Ianfu adalah, apa yang difirmankan oleh Allah swt dalam al-Quran, yang artinya;
 
“Barangsiapa yang melakukan sesuatu tersebab oleh darurat (keterpaksaan), atau perbutan yang tidak disengaja, maka apa yang ia lakukan tidaklah termasuk dosa.” (al-Quran)
 
Demikian, dari sebuah puisi yang sederhana talah lahir sebuah pengakuan eksistensi keadaan nyata di lingkungan kolonialisme Jepang. //Kau lahir dari rahim//Perempuan “Jugun Ianfu//, dua larik tujuh kata, puisi yang memberikan kenyataan pahit tentang kondisi wanita-wanita suci yang dijadikan pemuas sek oleh tentara laknat Jepang.
 
Tentu saja, saya begitu berterima kasih kepada kreator, karena puisinyalah saya bisa mengetahui lebih banyak tentang Jugun Ianfu, pelacur suci yang memberikan pengorbanan lahir dan batin. Tentu pula saya harus mengucapkan permohonan maaf, jika dalam esai apresiatif ini terdapat hal yang tidak berkenan, tidak sesuai dengan harapan kreator, atau hal lain yang menyinggung perasaan. Untuk yang terakhir ini, sungguh tidak saya sengaja dan tidak saya harapkan.
 
(Sumenep, 20 Agustus 2013)
 
Refrensi :
 
Alquranul Karim
Dokumen/Posting Puisi 2,7
http://uniqpost.com//77979/cerita-sedih-jugun-ianfu/
http://m.kompasiana.com/post/sejarah/2012/09/25/jugun -ianfu-potret-kelam-wanita-indonesia/
http://mayapada-prana.1080831.ns.nabble.com/Jugun-Ianfu-Pemuas-Nafsu-Sex-Sepenggal-Kisah-sedih-td9475,html
http://bukumaniak.blogspot.com/2009/06/rekam-hidup-seorang-jugun-ianfu.html?m=1
 

Wednesday, March 11, 2015

Oey Tambah Sia - Sang PlayBoy Jakarta Dihukum Gantung Belanda

Oey Tambah Sia - Sang PlayBoy Jakarta Dihukum Gantung Belanda Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Mengaet pesinden

Pesta meriah di kabupaten Pekalongan semakin semarak karena kehadiran seorang pesinden tenar bernama Mas Ajeng Gundjing. M.A. Gundjing itu sebenarnya putri seorang mamtancamat. Kenapa ia menjadi pesinden? konom semasa kecil ia pernah sakit parah,sehingga hampir tidak tertolong. Dalam keadaan sulit itu, orang tua untuk bernadar. Kalau anak ini sembuh,kelak ia akan belajar menjadi pesinden.

Gundjing sembuh dan tumbuh menjadi gadis cantik yang pandai menari dan melagukan tembang denganmerdu, sampai tidak ada tandingannya di Pekalongan. OeyTambahsia si matakeranjang segera jatuh hati pada biduan jelita itu.berbagai cara ditempuhnya untuk mendekati dan memikat pesinden itu. Ternyata Tambahsia berhasil. Gundjing menerima uluran tangannya.sebelum pestadi kabupaten resmi usai dan Tambahsia pulang, pesinden itu sudah diboyong ke cirebon lalu dibawa ke Betawi oleh kaki-tangan Tambahsia. Di Betawi Gundjing ditempatkan di pasangrahan Ancol, yang membuat penghuni lama merasa kurang senang.

<
... baca selengkapnya di Oey Tambah Sia - Sang PlayBoy Jakarta Dihukum Gantung Belanda Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Hujan Dalam Satu Harapan

Hujan Dalam Satu Harapan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Rintikan hujan masih membasahi bumi Jemonistan, bau tanah makin menusuk indra penciuman manusia. Sambil merebah asa di iringi temaram langit kelam di ujung angkasa, seorang diri berjalan menepaki arah jalan sepi nan basah di batas bumi Jemonistan yang asri lagi indah, seindah hati yang ingin ia temui. Hanya sanya gerimis kecil itulah sedikit banyak menghambat lembaran lencana yang ia rangkai dalam memori ingatannya yang sebatas jua. Padahal, sebentar lagi dunia akan di datangi malam tak berbintang, hanya karena kuasa cuaca yang tidak mendukung. Hati seorang diri itu kian di selimuti atmosfer kecemasan yang begitu tebal, dan hampir-hampir ia di tikam oleh asa dan harap saat rasa tersebut ia bendung.
“Mudah-mudahan bisa berjalan sesuai rencana..” Batinnya.
Seorang itu adalah Akmal Farid, sesosok manusia polos yang seakan terlihat seperti anak kecil karena baby face yang ia miliki, begitu polos tak ayalnya seperti aktor cilik di film HOME ALONE yang biasanya di putar pada saat menjelang tahun baru. Sambil melantunkan sya’ir lagu anak band yang lagi naik daun di kalangan para pelajar, ia masih berjalan menembus rintikan anak hujan di petang tak berirama.
Harus ku akui…
Sulit cari penggantimu̷
... baca selengkapnya di Hujan Dalam Satu Harapan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Tuesday, March 10, 2015

KADO CINTA BUAT IBU

 KADO CINTA BUAT IBU



Ibu,
Engkau adalah goa pertapaanku. Tempatku bersemayam, di rahim yang penuh dengan cinta. Sejuk bersama zikir yang Kaulantunkan setiap saat. Hangat bersama peluk rindu dan kasih sayang. Engkaulah ibuku, yang sekian waktu lamanya aku meringkuk di rahimmu yang indah. Penuh kasih. Bertabur cinta. Ibu, aku damai dalam surga rahimmu. Karena Engkau selalu menjagaku. Memilihkan aku makanan dan minuman yang thoyyibah, baik, bergizi, dan sehat. Maka, aku pun tumbuh, besar bersama laksa peluk cintamu yang tak berkesudahan.

Ibu,
Tibalah waktunya aku lahir. Menginjak dunia dengan taruhan sengal napasmu. Dengan cucuran peluh dan keringatmu. Dengan segenap jiwamu, untuk mempertahankan keberadaanku. Engkau taruhkan hidup dan matimu. Engkaulah ibu, yang memantik api kehidupanku. Untukku, anakmu yang Kauharapkan bersama kisah sukses masa depanku.

Aku pun menginjak dunia. Bersama tangis yang mengharapkan air susumu. Aku hadir dengan tangis. Engkau sambut hentak tangisku dengan senyum indahmu. Aku hadir bersama tingkah nakalku, Engkau datang bersama elus dan kasih sayangmu. Sungguh, cintamu berhulu tak berhilir. Sayangmu laksana samudra tak berpantai. Kasihmu adalah bumiku, dan pelukmu adalah langitku.

Ibu,
Engkaulah madrasahku. Tempatku belajar, memperoleh pendidikan. Kaudidik aku dengan cinta dan kasih sayangmu. Kauperlakukan aku laksana dian yang tak boleh padam. Engkaulah guruku, yang menunjukkan siapa Tuhanku.

Engkau ajari aku cara menetek. Engkau ajari aku cara makan dan minum yang benar. Engkau ajari aku cara merangkak, berjalan, dan berlari. Bila aku terjatuh, hatimu merasa luluh. Perasaanmu begitu rapuh, karena tak ingin aku terluka. Namun, Ibu, Engkau tegakan hatimu, sebagai bentuk pendidikan untukku. Untuk kebaikanku. Untuk masa depanku.

Kalimat tauhid yang Engkau ajarkan, adalah bagian dari teori alamiah madrasahmu. Aku pun tumbuh dan besar dengan pengenalan akan Tuhanku. Allahn swt.

Ibu,
Dalam menjagaku Engkau begitu sabar. Engkau selalu tabah. Ikhlas dengan hati yang tulus. Biarpun aku berulah. Meskipun aku bertingkah. Walaupun aku bersalah. Namun, sabar dan ikhlasmu selalu mengiringi langkahku. Tak ada dendam. Tak timbul amarah yang berkepanjangan. Itulah, Engkau ibuku yang selalu jaga untukku.

Waktu tak pernah berlalu tanpa kasihmu. Tanpa sabar dan ikhlasmu. Tak ada waktu luang, baik siang maupun malam. Adamu, Ibu, tanpa berbatas waktu.


Ketika aku masih kecil, damai dalam tidur di sampingmu. Engkau pun tersenyum, karena aku dalam keadaan aman. Jika pun aku terbangun, merengek atau pun dalam hentak tangisku, begitu segera, Engkau merengkuhku, dalam peluk cinta yang bergelora. Aku pun diam, dalam hangat lezat air susumu. Ibu, jagamu sepanjang hayat. Awasmu segenap jiwa cinta yang bersemayam di lubuk hatimu yang paling dalam.

Ibu,
Tak mungkin aku mampu membalas pengorbananmu. Tak mungkin aku kembalikan sepenuh cinta padamu. Karena pengorbananmu tak mungkin bisa kuhitung dengan harta.

Ibu, Engkau selalu berkorban untukku. Berkorban jiwa dan raga. Merelakan segenap waktumu hanya untukku. Bahkan, air matamu membuncah, jika aku tidak nyaman dalam hidupku. Itulah, Engkau Ibu, yang selalu mawas untuk aku, anakmu.

Tak pernah terpikir sedikit pun, jika apa yang telah Engkau berikan, akan diminta kembali suatu waktu. Tidak, sekali lagi tidak. Karena cintamu adalah ikhlas semata.

"Kasih Ibu kepada beta. Tak terhingga sepanjang masa. Hanya memberi, tak harap kembali. Bagai sang surya menyinari dunia."[1]

Ibu,
"kalau aku ikut ujia// lalu ditanya tentang pahlawan//namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu//lantaran aku tahu//engkau ibu dan aku anakmu." [2]

Ibu, Engkaulah pahlawanku. Berkorban demi aku anakmu. Engkau rela dirimu susah, sakit, dan sengsara. Asalkan aku, anakmu tetap dalam damai. Ibu, Engkau pahlawan yang tak bergelar kehormatan. Karena kasihmu adalah cinta yang selalu berpeluk sayang. Memberi, tidak untuk meminta kembali.

Ibu,
Setulus cintamu itulah sifatmu. Karakter yang terpatri, tetap mengembang merbakkan bunga kasturi. Setulus cintamu nan suci. Berkelindan dalam hidupku tanpa henti. Ibu, larik maafmu berdiksi ampunan. Tanpa diminta, tanpa dinyana. Berkelebat bunga-bunga surga, selalu, menyertai aku anakmu. Ibu, muara cintamu berhilir di pelupuk hidup dan matiku.

Selagi gelora kasih, masih hayat bersama napasmu, maka sebagitu tulus nuansa cintamu. Engkau ada untuk napasku. Engkau tercipta untuk detak jantungku. Ibu, biarkan aku dalam kasihmu yang tulus, karena Engkaulah bidadari surgaku[3].

Ibu,
Sekejap saja aku berlalu dari awasmu, laksa rindumu berpadu. Rindu berpeluk. Rindu mengecup gemas pipiku. Bahkan, biarpun aku sudah dewasa. Teruntuk rindu ini, tertanam, terhunjam, dan berurat berakar di keping hatimu yang paling dalam. Maka, aku pun damai, seiring basah bibir bersama doamu. Terjaga dari beribu marabahaya. Lantaran doa rindu yang Kauhulurkan untukku.

Aku damai bersama doa rindumu. Aku damai bersama ridhamu. Aku damai bersama cinta berkalung pelangi, berselendang aurora cakrawala. Ibu, jangan pernah Kautinggalkan aku, tanpa setulus cinta dan rindhamu.

Ibu,
Kini aku sudah paham. Arti dan kedudukanmu di sisi Allah. Arti dan kedudukanmu di sisi Rasulullah. Betapa besar pengorbananmu untukku, anakmu. Ketika Allah swt berfirman:

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Qs. Al-Ahqaaf : 15)[4]

Ibu, jelas sekali dalam ayat ini aku diperintahkan untuk berbakti. Selalu patuh dan ta'at kepadamu. Karena Engkaulah yang mengadungku selama 9 bulan. Menyusuiku selama 2 tahun. Kurang lebih 30 bulan lamanya, aku terus dalam pengasuhan cintamu. Tidak, bahkan untuk selamanya. Selama napasmu masih mampu Kauhela.

"Ribuan kilo jalan yang Kau tempuh. Lewati rintang untuk aku anakmu. Ibuku sayang masih terus berjalan. Walau tapak kaki, penuh darah, penuh nanah. Seperti udara kasih yang Engkau berikan. Tak mampu 'ku membalas. Ibu,..."[5]

Ibu, begitulah, nyanyi itu terus aku dendangkan. Lagu itu menjadi kado cinta untukmu. Untuk ibu yang kasihnya tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan. Ibu, cintamu masih terus bertahan, meski keringat darah menderas di setiap tapak langkahmu.

Ibu,
Agung tempatmu menjadi perhatian serius dari Rasulullah saw. Beliau menempatkan dirimu di singgasana kehormatan. Maka sabda Nabi pun bersenarai:

"Dari Abu Hurairah radhiyallaahu‘anhu , belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah saw dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi saw menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi saw menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi saw menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)[6]

Ibu, lantaran kedudukanmu yang begitu terhormat, maka derai air mataku seringkali tertumpah. Menganak sungai. Karena dosa yang telah kuperbuat. Karena salah yang telah kulakukan. Karena kata-kata yang seringkali menyakiti hatimu. Maka, ampunilah aku, Ibu. Maafkankah aku, Ibu. Tanpa maafmu, tanpa ridhamu, aku akan terperosok ke jurang kegelapan yang paling dalam. Akan berkubang di neraka yang paling curam. Ibu, maafkan anakmu ini. Hanya kado cinta yang akan menghantarmu, menuju renta usiamu. Maka tersenyumlah untukku.

Ibu,
Kado cinta untukmu, Ibu, adalah jelma rindu yang menghampar sejuta makna kasih. Katika kembang surga, melantunkan doa-doa, dan Engkau bermunajat bersama sayang kepadaku. Aku pun tersedu, menatap langit, menggores layar kelakuanku. Maka sederat lukisan salah dan dosa padamu, beriring, berbaris, menumpahkan sebentuk pinta. Ibu, pintaku padamu, maafkan segala kesalahanku. Ampuni segala dosaku. Sugguh, bersama kado cinta ini, Engkau dalam peluk cintaku padamu.

Ibu, sebentuk pengharapanku, hapuslah air matamu. Semoga aku mampu menjagamu. Tempat sandaranmu ketika Engkau tak lagi mampu berdiri. Inilah aku, anakmu yang ingin menggantikan detak jantungmu. Aku ingin membagi napasku. Agar Engkau, Ibu, tak bersengal di ujung waktumu.

Ibu, kini Engkau telah renta. Rambutmu sudah memutih. Kulitmu pun sudah keriput. Tapi semangat kasihmu, masih mengalir di relung hatiku. Elusan tanganmu masih terasa nirwana, menyentuh sejuk perasaan kalbuku. Engkau masih ada, biar ujung senja mulai berlipat. Tawamu seindah bunga di taman firdaus.

Ibu,
Semoga aliran doaku ini, mampu membuatmu tersenyum. Memberikan kesejukan nuansa, di haribaan cinta dan kasihmu.

"Robbigh firlii waliwaalidayya warhamhuma kamaa robbayaanii shoghiraa."

Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku (Ibu-Ayah), dan kasihanilah keduanya, sebagaimana mereka berdua mendidikku (dari) kecil."

Ibu,
Di penghujung goresan kado cinta ini, aku, anakmu ingin selalu bersamamu. Ingin selalu di pelukmu. Ingin selalu dalam cinta dan ridhamu. Terimalah kado cinta ini, dan senyum tangismu selalu bermuara di relung kehidupanku. Maafku padamu, Ibu.
***


Note: Teruntuk ibuku yang kini sudah di usia senja. Doaku selalu untukmu. Dan doamu senantiasa menyertaiku. Amin.




[1] Larik lagu dengan judul ‘Kasih Ibu’ karangan Ibu Sud
[2] Sebagian dari larik puisi D. Zawawi Imron yang berjudul ‘Ibu’
[3] Judul lagu ‘Bidadari Surga’ oleh Ust. Jefri Al-Bukhari (alm)
[4] Terjemah Al Qur’anul Karim (Qs. Al-Ahqaaf : 15)
[5] Larik lagu dengan judul ‘Ibu’ oleh Iwan Fals
[6] Sabda Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, hadits shahih.

Monday, March 9, 2015

Kebahagiaan Dalam Memberi

Kebahagiaan Dalam Memberi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Suatu sore, seorang mahasiswa berjalan bersama rekannya.

Ketika mereka melihat sepasang sepatu butut di tepi jalan. Mereka yakin sepatu tersebut milik seorang pekerja rendahan yang bekerja dihutan.

Sang mahasiswa berpaling pada rekannya seraya berkata, "Bagaimana kalau kita sembunyikan sepatunya,lalu kita bersembunyi dibalik semak-semak dan melihat apa yang terjadi kemudian."

Rekannya itu menjawab, "Sobatku, kita tidak seharusnya bersenang2 dengan mengorbankan orang miskin.

Engkau dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, dan itu akan mendatangkan kesenangan besar dalam dirimu. Caranya adalah memasukkan uang kedalam kedua sepatu bututnya. Setelah itu kita bersembunyi untuk melihat reaksi orang tersebut."

Mahasiswa itu pun melakukan apa yg dikatakan rekannya,lalu mereka bersembunyi di balik semak2. Tak lama kemudian, si empunya sepatu keluar dari hutan dan bergegas mengambil sepatunya. Ketika memasukkan salah satu kakinya,ia merasakan ada benda yg mengganjal. Ia pun merogoh ke dalam sepatu. Ia nampak terkejut dan terheran karena ada uang dalam sepatunya. Ia memegang sambil menatap uang tersebut, lalu melihat ke sekeliling apakah ada org di sekitarnya. Tapi,ia tidak melihat seorangpun disana. Lalu ia memasukkan uang tersebut kekantongnya,sambil memasang sepatu
... baca selengkapnya di Kebahagiaan Dalam Memberi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1