MERASA
BENAR VS MERASA SALAH
Merasa benar adalah
sesuatu yang sangat manusiawi. Karena kebenaran adalah mutlak, semua orang
mengetahui dan memahami. Meskipun tidak semua orang memahami dan mengetahui.
Memahami kebenaran adalah melakukan suatu tindakan benar, dan merasa bahwa apa
yang diperbuatnya adalah suatu kebenaran. Mengetahui kebenaran adalah bertindak
benar meski tidak harus paham apakah tindakannya benar atau salah. Mengetahui,
lebih rendah nilainya daripada memahami.
Jika merasa benar adalah
manusiawi, maka merasa selalu benar adalah karakter sombong dan arogan. Andai
saja ia benar dalam rasa selalu benar, maka ia akan tetap dalam kebenaran,
walaupun karakter ini tidak benar-benar 'benar.' Sebaliknya, merasa benar dalam
tindakan salah, adalah arogansi personal yang akan mengakibatkan 'jelek' dalam
pandangan orang lain. Biasanya, personal dengan karakter ini tidak peduli
dengan pandangan orang-orang di sekitarnya. Kesombongan telah menutupi
kebenaran yang hakiki. It's wrong!
Merasa bersalah yang berlebih
juga termasuk tindakan yang kurang baik. Karena hal ini akan berakibat pada
jiwa yang rendah diri, tidak percaya diri, dan bisa berakibat pada tindakan
yang tidak kita inginkan. Bunuh diri misalnya. Na'udzu billahi min zdalik!
Merasa bersalah yang wajar
adalah perasaan mawas diri agar tidak dicap tinggi hati, sombong, atau besar
kepala. Ini bagian dari sikap tawadhu', yaitu suatu sifat yang
mencerminkan sisi sikap manusia yang tidak riya' (ingin pujian dari
orang lain). Sifat ini baik, dan sangat wajar jika diterapkan dalam ranah
kehidupan kita. Ingat! Merasa bersalah berarti tidak harus pasif, tetapi tetap
mencerminkan seseorang yang pantas untuk dipuji, meski diri tidak ingin pujian.
"Biarlah Tuhan dan
saya saja yang tahu apa yang sedang saya lakukan, juga niat baik yang tertanam
di hati saya!"
Begitu kira-kira sebaiknya
apa yang seharusnya kita katakan. Cukuplah Tuhan sebagai saksi. Kalau dalam
bahasa Hadits, kira-kira begini:
"Beramallah kalian,
sebagai tangan kanan yang memberi, sementara tangan kiri tidak tahu apa yang
tangan kanan perbuat."
Intinya adalah IKHLASH,
karena Allah swt.
Merasa paling benar adalah
karakter manusia yang paling jelek. Karena, kalau merasa paling benar, ia akan
menafikan yang lain. Seolah ia mampu hidup mandiri, sendiri, tanpa bantuan
orang lain. Mungkinkah? It can't be, impossible!
"Melakukan kebenaran
adalah sesuatu yang benar, menghindar dari kesalahan adalah suatu
keabsahan."
"Merasa paling benar
adalah suatu arogansi, merasa paling bersalah bisa membahayakan jiwa."
Melakukan yang benar
adalah sebuah keharusan, dan menghindari kesalahan adalah keniscayaan. Sebentuk
aplikasi dari TAKWA, yaitu melaksanakan perintah Allah (karena benar), dan
menjauhi larangan Allah (karena salah). Bentuk aplikasi ini akan menjadikan
kita hidup dalam keadaan yang paling didamba. Kebahagiaan di dunia, pun juga
kesenangan di akhirat.
"Andainya penduduk
negeri itu beriman dan bertakwa, niscaya kami berikan kepada mereka suatu
'barokah' yang datangnya dari langit dan bumi, ...." (Alquran)
Tidak sedikit orang yang
melakukan kebenaran, kemudian merasa paling benar. Dan tidak sedikit orang
melakukan kesalahan, kemudian masih tetap merasa benar. Attitude model
ini, lambat laun akan terkubur dengan sendirinya. Karena orang-orang di sekitarnya
telah memberikan label 'sombong' hingga rasa tidak suka akan menjawab
segalanya. Ia akan menjadi orang ditinggal sendiri, jauh dari riuh persahabatan
yang seharusnya ia rasakan. Sikap sombong telah menjadikan jiwanya 'kerdil'
untuk bersikap hormat terhadap sejawatnya. Nah, rasain tuh!
"Tidak akan mendengar
bau surga, seseorang yang di dalam hatinya tesimpan rasa sombong, biar hanya
sebesar atom (zarroh)." (Alhadits)
So, sombong adalah sebuah
kesalahan, dan rendah hati adalah sebuah kebenaran. Benar dan salah, mana yang
Anda pilih? Pilihan ada pada diri Anda. Buatlah sebuah pilihan yang akan
membuat Anda pantas menjadi 'pilihan.' Do it please!
St. Thomas Aquinas
berkata, "Good is to be done, evil avoided, (melakukan yang benar
dan menghindari yang salah)."
***
No comments:
Post a Comment