Sunday, February 21, 2016

SMART SELLING TRAINING

SMART SELLING TRAINING
(Pelatihan Kecerdasan Menjual)

Terkendala oleh kondisi signal yang terperangkap di angkasa, entah jatuh ke mana dan entah pergi kemana, dengan sangat menyesal saya tidak bisa berperan serta dalam Kelas Hebat dari orang yang Hebat (Coach Zulfakar) untuk orang-orang yang hebat (peserta diskusi). Semoga saya juga termasuk calon orang hebat. Heheee,,,,

Materi smart selling adalah sebuah pelatihan yang mencerahkan, khusunya saya secara pribadi. Ada semacam ungkapan pencerahan bahwa dalam menjual ada hal-hal yang harus diperhatikan. Hubungan dan komunikasi personal adalah bagian dari sesuatu yang penting dalam hal ini. Begitu pun dengan gerak tubuh dan tatap wajah yang cerah, bergairah, dan penuh optimis merupakan hal lain yang harus kita perhatikan.

BOSSSS (berani, optimis, senyum, salam, sapa, dan sentuhan personal) adalah salah satu metode praktis dalam materi smart selling. Metode ini digagas oleh Coach Zulfakar , sebagai trainer handal dan hebat dalam Trainer OSB Corporation. Seseorang yang sudah sangat berpengalaman di bidangnya. Nah, dari Beliaulah saya mencoba untuk mengambil hikmah, manfaat, dan tata kelola penjualan sehingga mampu memberikan kebaikan untuk saya secara pribadi dan untuk orang-orang tercinta di sekitar saya.

1. Berani
Berani mengambil keputusan adalah salah satu bagian utama untuk sebuah harapan. Dalam hal ini adalah harapan untuk menjadi seorang seller yang baik. Yang memberikan manfaat untuk dirinya sendiri maupun orang lain.

Berani mengambil keputusan artinya berani untuk mengambil resiko. Ada banyak keniscayaan setelah mengambil sebuah keputusan, tetapi hakikatnya tanpa adanya sebuah keputusan (baca: keberanian) tidak akan ada hasil yang dapat kita nikmati.

Berani mengambil keputusan adalah bagian dari kecerdasan personal. Ada keterampilan tertentu yang harus dijadikan sebagai karakter guna menjadi kebiasaan untuk tidak takut dalam mengambil sebuah keputusan. Berani menjadi bagian utama untuk meraih sebuah kesuksesan.

Berani bukan berarti harus bertindak gegabah. Karena tindakan gegabah adalah emosional keputusan tanpa adanya persiapan yang baik. Berani akan menjadi awal langkah untuk sebuah kesuksesan, sedangkan gegabah adalah sebuah kepastian kegagalan karena tindakan yang tidak cerdas.

Berani mengambil keputusan artinya sebuah ketetapan melalui suatu pemikiran. Rancang bangun sebelum mengambil keputusan telah dipastikan efeknya. Realitasnya keberanian adalah langkah awal positif untuk menghasilkan kesuksesan.

2. Optimis
Optimis adalah sebuah keyakinan akan sebuah harapan. Semacam kepastian dalam hal keputusan untuk melakukan hal terbaik di bagian penjualan. Selling adalah skill untuk mengajak seseorang tertarik kepada produk yang kita punya. Baik produk yang berupa materi atau jasa, akan menjadi prioritas untuk terus berupaya sukses.

Sehubungan optimis, betapa indahnya sebuah firman Allah swt dalam Surat Al-Inshirah;

“… karena. sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan.” (QS 94: 5-6)

Keyakinan yang membuat hati kita optimis untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Harapan seakan begitu nyata hingga tidak ada sedikitpun sikap pesimis untuk membelenggu keinginan yang kita idamkan.

Sebuah penjualan yang sukses diperlukan sikap optimis. Sebuah sikap yang akan mengantar kita pada gerbang kesuksesan penjualan. Pikiran kita disetting untuk menjadi bagian dari ke-optimis-an. Dan bagian dari optimis adalah kesuksesan penjualan yang mengagumkan. Demikian, Insya Allah!

3. Senyum
"Senyum itu shadaqah," (al-Hadits) adalah karena di balik senyum itu sendiri terkandung hikmah yang besar, luar biasa. Hingga Rasulullah saw menyatakan bahwa 'hanya' dengan senyum yang tulus, itu berarti kita sudah bershadaqah. Shadaqah adalah sebuah pemberian (biasanya berupa materi) kepada orang lain, dengan tanpa pamrih, semata karena Allah swt.

Senyum yang didasari oleh keikhlasan, benar-benar keluar dari hati nurani yang paling dalam, tanpa paksaan, dan tidak ada pamrih di balik senyum itu, maka tabassam itu akan melahirkan pikiran positif, jiwa yang bersih, semata untuk membangun sebuah istana cinta di atas pondasi komunitas sosial.

Senyum itu sungguh suatu hal yang sangat sederhana. Tidak perlu menguras energi, tanpa biaya sepeser pun, tapi jika dilakukan dengan hati yang tulus, semata-mata untuk keridhaan Allah swt, senyum itu akan mengalirkan energi positif yang dahsyat. Hati kita menjadi damai, hidup terasa tenang, karena energi positif pancaran dari senyum terus meliputi setiap gerak dan langkah kita.

Dalam penjualan diperlukan bangun komunitas senyum yang tulus.

Sebuah bangun komunitas sosial, hubungan yang harmoni, serta tautan keakraban dalam kehidupan bisa didasari oleh hati yang lapang, perasaan yang menerima, dan senyum yang tulus. Keindahan dari senyum yang terpancar dari hati yang paling dalam, akan menjadi perekat keakraban, dan menjadi penyemangat dalam koridor persaudaraan. Dari sebuah gerak bibir yang ikhlas, akan lahir sebuah hubungan yang erat mengikat. Satu dalam kancah kehidupan untuk mendapat nikmat "Mardhatillah."

Melalui senyum kita dapat membangun istana cinta kepada Allah swt. Senyum kepada-Nya dengan cara melaksanakan segala perintahnya, dan menjauhi segala larangannya (takwa). Berserah diri kepada Allah swt, selalu 'taqarrub', mendekatkan diri kepada-Nya. Dengan cara zikir, shalat sunah, menyambung tali shilaturrahmi, dan lain semacamnya. Senyum cinta kepada Allah swt, adalah manefes  untuk selalu berada dalam tatanan hukum-hukum-Nya.

Begitu juga senyum dapat dibangun di atas cinta kepada Rasulullah saw. Dengan cara meneladani, menjadi generasi peneguh iman untuk selalu dalam kaidah sabdanya. Maka, senyum kepada Rasulullah saw adalah menjadikannya tauladan. Hingga takaran senyum itu termaktub dalam etika kenabian.

"Sesungguhnya aku diutus (Allah swt) untuk menyempurnakan akhlak mulia."

Begitu luas dan sempurnanya aplikasi senyum, sehingga senyum itu sendiri memiliki cakupan kehidupan yang lebih banyak. Kita pun akan tetap berada dalam lingkup harmonis pergaulan, jika saja senyum keakraban itu terus menghiasi wajah dan hati kita. Senyum yang tulus itu indah. Dan senyum yang indah adalah ibadah. Maka, istana cinta pergaulan pun semakin kuat dan kokoh. Sukses penjualan juga dipengaruhi oleh senyum yang ikhlas. Insya Allah!

4. Salam
Setelah senyum yang tulus, keceriaan wajah yang memancar indah dari sebuah komunikasi efektif, kemudian dilanjutkan dengan salam. Secara Islami, salam adalah kalimat "Assalamu'alaikum Wr. Wb." ungkapan khas muslim untuk mendoakan rekan atau metra bisnisnya. Memberikan salam artinya mengharapkan sebuah kebaikan untuk hidup dan kehidupan. Maka, dalam salam ada terkandung doa, yaitu saling mendoakan antara yang satu dengan lainnya. Dalam hal ini, tanpa kita sadari akan memberikan efek ikatan batin yang berpengaruh besar untuk komunikasi selanjutnya. Tetapi perlu dipahami bahwa kalimat-kalimat doa yang kita ungkapkan harus tulus, keluar dari hati yang paling dalam. Ikhlas untuk membangun sebuah hubungan timbal balik, antara penjual dan pembeli.

Salam adalah sebuah harapan kebaikan, baik untuk diri kita sendiri ataupun untuk orang lain. Dan kalimat harapan tidak harus pakem salam ala muslim. Kalimat-kalimat baik yang lainnya dapat dijadikan ungkapan doa untuk semua orang. Tanpa kecuali, baik muslim atau pun nonmuslim. Mereka perlu tambahan hidayah, meskipun hanya dengan ungkapan doa.

Tidak sulit untuk membiasakan kebaikan ini. Pun tidak perlu menguras tenaga dan apalagi menguras duit, hanya diperlukan kebiasaan untuk ikhlas memberi harapan, doa, dan keinginan lainnya.

Mari kita biasakan saling mendoakan, saling memberi salam, dan saling memberi pertolongan, maka di luar sana Sang Maha Penerima doa akan memberikan cinta dan kasih kepada kita, tanpa kita sadari. Percayalah, salam adalah ungkapan doa yang menjabarkan hakikat sebuah ketulusan, dan pastinya cinta.

5. Sapa
Ah, betapa tidak semua orang mampu memberikan sapaan keakraban untuk menjaga hubungan dan komunikasi yang baik. Tidak semua orang diberi kemauan untuk saling bertegur. Sapa terkadang menjadi sesuatu yang begitu mahal. Sulit dan tidak bisa dijadikan ungkapan yang mencerahkan.

Padahal, sapa begitu ringan. Hanya diperlukan ketulusan hingga menjadikan hubungan yang harmonis. Mampu berkomunikasi efektif, bermula dari awal sebuah sapa. Ungkapan sapa yang indah akan memberikan efek positif dalam sebuah kesuksesan penjualan.

Bayangkan! Jika ada seorang penjual tidak punya skill sapa bagi pelanggannya. Cepat atau lambat hal tersebut akan menjadikan ia pailit. Terafkir dari dunia penjualan, dan menjadi seorang penjual yang gagal. So, seorang seller yang baik adalah seorang yang punya kecerdasan menyapa kepada pelanggannya. Baik menyapa secara face to face, ataupun melalui media komunikasi. Semua punya arti tersendiri, meskipun yang pertama lebih baik karena secara langsung terlibat dalam komunikasi verbal.

6. Sentuhan personal
Menurut Coach Zulfakar, salah satu bentuk sentuhan personal adalah dengan cara penawaran langsung kepada pelanggan. Bisa datang langsung ke rumahnya, BBM, WA, Telepon, dan lain sebagainya. Dengan keterampilan ini (sentuhan personal) ada semacam bentuk pengakuan untuk sebuah pembicaraan yang intensif. Dimungkinkan, akhir dari sentuhan personal ini akan lebih mengarah kepada sebuah kesuksesan penjualan.

Sentuhan personal lebih kepada kemampuan seseorang untuk lebih intens dalam kaidah penjualan. Hingga akhirnya, penjualan yang kita tawarkan mendapatkan respon positif, dan sukses menjual menjadi kebanggaan tersendiri.

Tentu masih ada sentuhan-sentuhan yang lain, baik yang melibatkan diri sebagai penjual atau sang pelanggan (juga calon pelanggan). Begitu juga dengan sentuhan produk atau jasa yang kita tawarkan. Sentuhan-sentuhan tertentu terhadap bagian-bagian dari sistem penjualan akan memberikan efek positif untuk kelangsungan efektif sebuah penjualan.

Akhirnya, saya mohon maaf kepada Coach Zulfakar jika dalam jabatan ini tidak sesuai dengan dimaksudkan. Hanya karena keterbatasan pemahaman saya, sehingga tergelincir dari koridor yang diinginkan. Dan pastinya, ini adalah opini personal yang kebenarannya begitu bias. Tegur sapa menjadi bagian dari sebuah penyempurnaan karya. Mari kita tetap semangat, berkarya! Insya Allah. Amin!

No comments:

Post a Comment