SMART SELLING TRAINING
(Pelatihan Kecerdasan Menjual)
Terkendala
oleh kondisi signal yang terperangkap di angkasa, entah jatuh ke mana dan entah
pergi kemana, dengan sangat menyesal saya tidak bisa berperan serta dalam Kelas
Hebat dari orang yang Hebat (Coach Zulfakar) untuk orang-orang yang hebat
(peserta diskusi). Semoga saya juga termasuk calon orang hebat. Heheee,,,,
Materi
smart selling adalah sebuah pelatihan yang mencerahkan, khusunya saya
secara pribadi. Ada semacam ungkapan pencerahan bahwa dalam menjual ada hal-hal
yang harus diperhatikan. Hubungan dan komunikasi personal adalah bagian dari
sesuatu yang penting dalam hal ini. Begitu pun dengan gerak tubuh dan tatap
wajah yang cerah, bergairah, dan penuh optimis merupakan hal lain yang harus
kita perhatikan.
BOSSSS
(berani, optimis, senyum, salam, sapa, dan sentuhan personal) adalah salah satu
metode praktis dalam materi smart selling. Metode ini digagas oleh Coach
Zulfakar , sebagai trainer handal dan hebat dalam Trainer OSB Corporation.
Seseorang yang sudah sangat berpengalaman di bidangnya. Nah, dari Beliaulah
saya mencoba untuk mengambil hikmah, manfaat, dan tata kelola penjualan
sehingga mampu memberikan kebaikan untuk saya secara pribadi dan untuk
orang-orang tercinta di sekitar saya.
1.
Berani
Berani
mengambil keputusan adalah salah satu bagian utama untuk sebuah harapan. Dalam
hal ini adalah harapan untuk menjadi seorang seller yang baik. Yang
memberikan manfaat untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
Berani
mengambil keputusan artinya berani untuk mengambil resiko. Ada banyak
keniscayaan setelah mengambil sebuah keputusan, tetapi hakikatnya tanpa adanya
sebuah keputusan (baca: keberanian) tidak akan ada hasil yang dapat kita
nikmati.
Berani
mengambil keputusan adalah bagian dari kecerdasan personal. Ada keterampilan
tertentu yang harus dijadikan sebagai karakter guna menjadi kebiasaan untuk
tidak takut dalam mengambil sebuah keputusan. Berani menjadi bagian utama untuk
meraih sebuah kesuksesan.
Berani
bukan berarti harus bertindak gegabah. Karena tindakan gegabah adalah emosional
keputusan tanpa adanya persiapan yang baik. Berani akan menjadi awal langkah
untuk sebuah kesuksesan, sedangkan gegabah adalah sebuah kepastian kegagalan
karena tindakan yang tidak cerdas.
Berani
mengambil keputusan artinya sebuah ketetapan melalui suatu pemikiran. Rancang
bangun sebelum mengambil keputusan telah dipastikan efeknya. Realitasnya
keberanian adalah langkah awal positif untuk menghasilkan kesuksesan.
2.
Optimis
Optimis
adalah sebuah keyakinan akan sebuah harapan. Semacam kepastian dalam hal
keputusan untuk melakukan hal terbaik di bagian penjualan. Selling
adalah skill untuk mengajak seseorang tertarik kepada produk yang kita
punya. Baik produk yang berupa materi atau jasa, akan menjadi prioritas untuk
terus berupaya sukses.
Sehubungan
optimis, betapa indahnya sebuah firman Allah swt dalam Surat Al-Inshirah;
“…
karena. sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya sesudah
kesulitan ada kemudahan.” (QS 94: 5-6)
Keyakinan
yang membuat hati kita optimis untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.
Harapan seakan begitu nyata hingga tidak ada sedikitpun sikap pesimis untuk
membelenggu keinginan yang kita idamkan.
Sebuah
penjualan yang sukses diperlukan sikap optimis. Sebuah sikap yang akan mengantar
kita pada gerbang kesuksesan penjualan. Pikiran kita disetting untuk menjadi
bagian dari ke-optimis-an. Dan bagian dari optimis adalah kesuksesan penjualan
yang mengagumkan. Demikian, Insya Allah!
3.
Senyum
"Senyum
itu shadaqah," (al-Hadits) adalah karena di balik senyum itu sendiri
terkandung hikmah yang besar, luar biasa. Hingga Rasulullah saw menyatakan
bahwa 'hanya' dengan senyum yang tulus, itu berarti kita sudah bershadaqah.
Shadaqah adalah sebuah pemberian (biasanya berupa materi) kepada orang lain,
dengan tanpa pamrih, semata karena Allah swt.
Senyum
yang didasari oleh keikhlasan, benar-benar keluar dari hati nurani yang paling
dalam, tanpa paksaan, dan tidak ada pamrih di balik senyum itu, maka tabassam
itu akan melahirkan pikiran positif, jiwa yang bersih, semata untuk membangun
sebuah istana cinta di atas pondasi komunitas sosial.
Senyum
itu sungguh suatu hal yang sangat sederhana. Tidak perlu menguras energi, tanpa
biaya sepeser pun, tapi jika dilakukan dengan hati yang tulus, semata-mata
untuk keridhaan Allah swt, senyum itu akan mengalirkan energi positif yang
dahsyat. Hati kita menjadi damai, hidup terasa tenang, karena energi positif
pancaran dari senyum terus meliputi setiap gerak dan langkah kita.
Dalam
penjualan diperlukan bangun komunitas senyum yang tulus.
Sebuah
bangun komunitas sosial, hubungan yang harmoni, serta tautan keakraban dalam
kehidupan bisa didasari oleh hati yang lapang, perasaan yang menerima, dan
senyum yang tulus. Keindahan dari senyum yang terpancar dari hati yang paling
dalam, akan menjadi perekat keakraban, dan menjadi penyemangat dalam koridor
persaudaraan. Dari sebuah gerak bibir yang ikhlas, akan lahir sebuah hubungan
yang erat mengikat. Satu dalam kancah kehidupan untuk mendapat nikmat
"Mardhatillah."
Melalui
senyum kita dapat membangun istana cinta kepada Allah swt. Senyum kepada-Nya
dengan cara melaksanakan segala perintahnya, dan menjauhi segala larangannya
(takwa). Berserah diri kepada Allah swt, selalu 'taqarrub', mendekatkan diri
kepada-Nya. Dengan cara zikir, shalat sunah, menyambung tali shilaturrahmi, dan
lain semacamnya. Senyum cinta kepada Allah swt, adalah manefes untuk selalu berada dalam tatanan
hukum-hukum-Nya.
Begitu
juga senyum dapat dibangun di atas cinta kepada Rasulullah saw. Dengan cara
meneladani, menjadi generasi peneguh iman untuk selalu dalam kaidah sabdanya.
Maka, senyum kepada Rasulullah saw adalah menjadikannya tauladan. Hingga
takaran senyum itu termaktub dalam etika kenabian.
"Sesungguhnya
aku diutus (Allah swt) untuk menyempurnakan akhlak mulia."
Begitu
luas dan sempurnanya aplikasi senyum, sehingga senyum itu sendiri memiliki
cakupan kehidupan yang lebih banyak. Kita pun akan tetap berada dalam lingkup
harmonis pergaulan, jika saja senyum keakraban itu terus menghiasi wajah dan
hati kita. Senyum yang tulus itu indah. Dan senyum yang indah adalah ibadah.
Maka, istana cinta pergaulan pun semakin kuat dan kokoh. Sukses penjualan juga
dipengaruhi oleh senyum yang ikhlas. Insya Allah!
4.
Salam
Setelah
senyum yang tulus, keceriaan wajah yang memancar indah dari sebuah komunikasi
efektif, kemudian dilanjutkan dengan salam. Secara Islami, salam adalah kalimat
"Assalamu'alaikum Wr. Wb." ungkapan khas muslim untuk mendoakan rekan
atau metra bisnisnya. Memberikan salam artinya mengharapkan sebuah kebaikan
untuk hidup dan kehidupan. Maka, dalam salam ada terkandung doa, yaitu saling
mendoakan antara yang satu dengan lainnya. Dalam hal ini, tanpa kita sadari
akan memberikan efek ikatan batin yang berpengaruh besar untuk komunikasi selanjutnya.
Tetapi perlu dipahami bahwa kalimat-kalimat doa yang kita ungkapkan harus
tulus, keluar dari hati yang paling dalam. Ikhlas untuk membangun sebuah
hubungan timbal balik, antara penjual dan pembeli.
Salam
adalah sebuah harapan kebaikan, baik untuk diri kita sendiri ataupun untuk
orang lain. Dan kalimat harapan tidak harus pakem salam ala muslim.
Kalimat-kalimat baik yang lainnya dapat dijadikan ungkapan doa untuk semua
orang. Tanpa kecuali, baik muslim atau pun nonmuslim. Mereka perlu tambahan hidayah,
meskipun hanya dengan ungkapan doa.
Tidak
sulit untuk membiasakan kebaikan ini. Pun tidak perlu menguras tenaga dan
apalagi menguras duit, hanya diperlukan kebiasaan untuk ikhlas memberi harapan,
doa, dan keinginan lainnya.
Mari
kita biasakan saling mendoakan, saling memberi salam, dan saling memberi
pertolongan, maka di luar sana Sang Maha Penerima doa akan memberikan cinta dan
kasih kepada kita, tanpa kita sadari. Percayalah, salam adalah ungkapan doa
yang menjabarkan hakikat sebuah ketulusan, dan pastinya cinta.
5.
Sapa
Ah,
betapa tidak semua orang mampu memberikan sapaan keakraban untuk menjaga
hubungan dan komunikasi yang baik. Tidak semua orang diberi kemauan untuk
saling bertegur. Sapa terkadang menjadi sesuatu yang begitu mahal. Sulit dan tidak
bisa dijadikan ungkapan yang mencerahkan.
Padahal,
sapa begitu ringan. Hanya diperlukan ketulusan hingga menjadikan hubungan yang
harmonis. Mampu berkomunikasi efektif, bermula dari awal sebuah sapa. Ungkapan
sapa yang indah akan memberikan efek positif dalam sebuah kesuksesan penjualan.
Bayangkan!
Jika ada seorang penjual tidak punya skill sapa bagi pelanggannya. Cepat atau
lambat hal tersebut akan menjadikan ia pailit. Terafkir dari dunia penjualan,
dan menjadi seorang penjual yang gagal. So, seorang seller yang baik adalah
seorang yang punya kecerdasan menyapa kepada pelanggannya. Baik menyapa secara
face to face, ataupun melalui media komunikasi. Semua punya arti tersendiri,
meskipun yang pertama lebih baik karena secara langsung terlibat dalam komunikasi
verbal.
6.
Sentuhan personal
Menurut
Coach Zulfakar, salah satu bentuk sentuhan personal adalah dengan cara
penawaran langsung kepada pelanggan. Bisa datang langsung ke rumahnya, BBM, WA,
Telepon, dan lain sebagainya. Dengan keterampilan ini (sentuhan personal) ada
semacam bentuk pengakuan untuk sebuah pembicaraan yang intensif. Dimungkinkan,
akhir dari sentuhan personal ini akan lebih mengarah kepada sebuah kesuksesan
penjualan.
Sentuhan
personal lebih kepada kemampuan seseorang untuk lebih intens dalam kaidah
penjualan. Hingga akhirnya, penjualan yang kita tawarkan mendapatkan respon
positif, dan sukses menjual menjadi kebanggaan tersendiri.
Tentu
masih ada sentuhan-sentuhan yang lain, baik yang melibatkan diri sebagai
penjual atau sang pelanggan (juga calon pelanggan). Begitu juga dengan sentuhan
produk atau jasa yang kita tawarkan. Sentuhan-sentuhan tertentu terhadap
bagian-bagian dari sistem penjualan akan memberikan efek positif untuk
kelangsungan efektif sebuah penjualan.
Akhirnya,
saya mohon maaf kepada Coach Zulfakar jika dalam jabatan ini tidak
sesuai dengan dimaksudkan. Hanya karena keterbatasan pemahaman saya, sehingga
tergelincir dari koridor yang diinginkan. Dan pastinya, ini adalah opini
personal yang kebenarannya begitu bias. Tegur sapa menjadi bagian dari sebuah
penyempurnaan karya. Mari kita tetap semangat, berkarya! Insya Allah. Amin!
No comments:
Post a Comment