GELOMBANG GAMMA, BETA, ALPHA, TETHA dan DELTA
DALAM OTAK
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah amat familiar
dengan gelombang radio, gelombang televisi atau
dalam terapan khusus ada gelombang radar,
gelombang sonar, gelombang seismik. Dalam medis, kita mungkin pernah menjumpai, bahkan
malah pernah diperiksa ‘heart rate’nya dengan
stetoskop , atau bagian alat yang ditempel di telinga
saat menggunakan tensimeter mmHg atau
spigmomanometer, serta visualisasi janin
memanfaatkan ultrasonograpry (USG), yang merupakan terapan gelombang bunyi. Atau kalau
tidak di rumah sakit, minimal pernah lihat di sinetron,
drama, jika seseorang dalam keadaan kritis, maka
Elektrocardiography (ECG) yang berbasiskan
gelombang EM, akan bersiul dengan sinyalnya, tiit…tiit…tiit, dan khalayak akan menunggu dengan tegang, sendu dan cemas, dan ketika siulannya membahana
panjang tiiiiiiiiiiiiiitttttttttt… maka bertangis-tangisan
khalayak,
Ngomong-ngomong tentang otak, jaringan otak
manusia menghasilkan gelombang listrik yang
berfluktuasi. Neuron-neuron di korteks otak
mengeluarkan gelombang-gelombang listrik dengan
voltase yang sangat kecil (mV) ( Bagi anda yang
belum memahami kelistrikan pada sel syaraf dan otot jantung, silahkan baca dulu di materi fisika kesehatan
tentang biolistrik ). Gelombang listrik ini disebut
brainwave atau Gelombang Otak. Selain EEG yang ditemukan oleh Emil HDB Reymond
atau yang lebih canggih MEG yang ditemukan
fisikawan biomagnetik David Cohen, mungkin Anda
pernah membaca adanya piranti Brain Mapping, CT
Scan, PET FMRI? Alat ini juga digunakan untuk
mengamati aktivitas otak manusia. Perbedaannya adalah Brain Mapping, dkk hanya memeriksa dan
memetakan. Letak dan keadaan metabolisme serta
perubahan keadaan otak secara fisik. Biasanya untuk
mengetahui adanya gangguan, kerusakan atau
kecacatan otak, misalkan tumor otak, pecahnya
pembuluh darah di otak, benturan pada kepala dan seterusnya. Sedangkan EEG memeriksa getaran,
frekwensi, sinyal atau Gelombang Otak (Brainwave)
yang kemudian dikelompokkan ke dalam beberapa
kondisi kesadaran.
Dalam fisika, identifikasi gelombang umumnya
dikaitkan dengan panjang gelombang atau frekwensi-nya. Dalam gelombang otak ini yang akan kita tinjau
adalah fekuensi-nya. Apakah frekuensi itu? Ya, jumlah
pulsa (impuls) perdetik dengan satuan Hz (Hertz). Nah,
berdasarkan riset selama bertahun-tahun di berbagai negara maju, frekwensi otak manusia berbeda-beda
untuk setiap fase sadar, rileks, tidur ringan, tidur
nyenyak, trance, panik, terhipnotis, bermimpi, tidur
berjalan dan sebagainya.
Melalui penelitian yang
panjang, akhirnya para ahli syaraf (otak) sependapat
bawah Gelombang Otak (Brainwave) berkaitan dengan kondisi pikiran.
Riset selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa
Gelombang Otak (Brainwave) tidak hanya
menunjukkan kondisi pikiran dan tubuh seseorang,
tetapi dapat juga distimulasi untuk mengubah kondisi
mental seseorang. Dengan mengkondisikan otak agar memproduksi atau mereduksi jenis frekuensi
Gelombang Otak tertentu, maka dimungkinkan untuk
menghasilkan beragam kondisi mental dan
emosional. Secara garis besar, otak manusia menghasilkan
empat jenis Gelombang Otak (Brainwave) secara
bersamaan, yaitu Gamma, Beta, Alpha, Tetha, Delta.
Akan tetapi selalu ada jenis Gelombang Otak yang
dominan, yang menandakan aktivitas otak saat itu.
Misalnya jika kita tertidur, maka Gelombang Otak yang dominan adalah Delta.
Berikut disajikan klasifikasi Gelombang Otak
berdasarkan frekuensinya :
GAMMA (20 hz -40 hz) Gelombang Gamma cenderung merupakan yang
terendah dalam amplitudo dan gelombang paling
cepat. Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang
terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas
mental yang sangat tinggi, misalnya sedang berada di
arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan, kondisi ini
dalam kesadaran penuh.
Berdasarkan penyelidikan
Dr. Jeffrey D. Thompson (Center for Acoustic Research)
di atas gelombang gamma sebenarnya masih ada lagi
yaitu gelombang Hypergamma ( tepat 100 Hz ) dan
gelombang Lambda (tepat 200 Hz), yang merupakan geolombang-gelombang supernatural atau
berhubungan dengan kemampuan yang luar biasa.
BETA (di atas 12 hz atau dari 12 hz s/d 20 hz) Merupakan Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi
pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang
terjaga penuh. Anda berada dalam kondisi ini ketika
Anda melakukan kegiatan Anda sehari-hari dan
berinteraksi dengan orang lain di sekitar Anda.
Frekwensi beta adalah keadaan pikiran anda sekaran ini, ketika Anda duduk di depan komputer membaca
artikel ini.
Gelombang beta dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu high beta (lebih dari 19 Hz) yang
merupakan transisi dengan getaran gamma , lalu
getaran beta (15 hz -18 hz) yang juga merupakan
transisi dengan getaran gamma, dan selanjutnya lowbeta (12 hz ~ 15 hz).
Gelombang Beta di perlukan
otak ketika Anda berpikir, rasional, pemecahan
masalah, dan keadaan pikiran di mana Anda telah
menghabiskan sebagian besar hidup Anda. Sensori Motor Rhytm (12 hz – 16 hz), SMR, sebenarnya masih masuk kelompok getaran
lowbeta, namun mendapatkan perhatian khusus dan
juga baru dipelajari secara mendalam akhir-akhir ini
oleh para ahli, karena penderita epilepsy, ADHD
(Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan
Autism ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Para penderita gangguan di atas tidak tidak
mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal
yang dianggap penting. Sehingga setiap pengobatan
yang tepat adalah cara agar otaknya bisa
menghasilkan getaran SMR tersebut. Dan hal ini bisa
dilakukan dengan teknik neurofeedback .
ALPHA ( 8 hz – 12 hz ) Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi
pada saat seseorang yang mengalami relaksaksi atau
mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai
menutup atau mulai mengantuk. Anda menghasilkan
gelombang alpha setiap akan tidur, tepatnya masa
peralihan antara sadar dan tidak sadar. Fenomena alpha banyak dimanfaatkan oleh para pakar hypnosis
untuk mulai memberikan sugesti kepada pasiennya.
Orang yang memulai meditasi (meditasi ringan) juga
menghasilkan gelombang alpha. Frekwensi alpha 8
-12 hz , merupakan frekwensi pengendali,
penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Anda bisa mengingat mimpi Anda, karena Anda memiliki
gelombang alpha. Kabur atau jelas sebuah mimpi
yang bisa Anda ingat, tergantung kualitas dan
kuantitas gelombang alpha pada saat Anda bermimpi. Alpha adalah pikiran yang paling cocok untuk
pemrograman bawah sadar.
THETA ( 4 hz – 8 hz ) Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi
pada saat seseorang mengalami tidur ringan, atau
sangat mengantuk. Tanda-tandanya napas mulai
melambat dan dalam. Selain orang yang sedang
di ambang tidur, beberapa orang juga menghasilkan
Gelombang Otak (Brainwave) ini saat trance, hypnosis, meditasi dalam, berdoa, menjalani ritual
agama dengan khusyu. Orang yang mampu
mengalirkan energi chi, prana atau tenaga dalam,
juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave)
theta pada saat mereka latihan atau menyalurkan
energinya kepada orang lain. Dengan latihan, kita dapat memanfaatkan Gelombang
Otak (Brainwave) theta untuk tujuan yang lebih besar,
yaitu memasuki kondisi meditasi yang sangat dalam,
namun, biasanya begitu Anda telah mencapai theta,
anda menjadi mudah tertidur.
Di sinilah alasan bahwa
gelombang Alpha adalah keadaan utama untuk pemrograman pikiran bawah sadar Anda. Jika anda
ingin bereksperimen dengan meditasi melalui
Gelombang Otak (Brainwave) theta, duduklah tegak
untuk tetap sadar dan mencegah dari tertidur. Kemudian, bayi dan balita rata-rata tidur lebih dari 12
jam dalam sehari. Itulah mengapa otak anak-anak
selalu dalam fase gelombang alpha dan theta.
Perlu
diingat, gelombang alpha dan theta adalah gelombang
pikiran bawah sadar. Oleh sebab itu, anak-anak cepat
sekali dalam belajar dan mudah menerima perkataan dari orang lain apa adanya. Gelombang Otak (Brainwave) ini juga menyebabkan daya imajinasi anak-anak luar biasa. Ketika mereka bermain mobil-mobilan misalnya, imajinasi mereka aktif dan permainan menjadi sangat seru.
Pernahkah Anda mendengar berita kecelakaan yang
menewaskan banyak korban, tapi keajaiban terjadi di situ? Di beritakan seorang anak bayi selamat dari
kecelakaan maut tersebut. Gelombang Otak
(Brainwave) theta juga dikenal sebagai “gelomban
ajaib”, karena berkaitan dengan kekuatan psikis. Berdasarkan penyelidikan para ahli, bahwa banyak
terjadi kecelakaan pesawat udara, tabrakan,
kebakaran, kecelakaan kapal laut yang menewaskan
banyak orang. Namun ada keanehan, beberapa anak balita bisa selamat. Kemungkinan ini dikarenakan anak-anak hampir setiap saat dalam kondisi gelombang theta. Perasaan dekat dengan Tuhan pun akan terjadi apabila kita dapat memasuki fase gelombang theta. Anda mungkin pernah
mengalaminya saat Anda berdoa, meditasi,
melakukan ritual-ritual agama. Dengan dasar inilah
“GOD SPOT” ditemukan.
DELTA (0.5 hz – 4 hz) Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang memiliki
amplitudo yang besar dan frekwensi yang rendah,
yaitu dibawah 3 hz. Otak Anda menghasilkan
gelombang ini ketika Anda tertidur lelap, tanpa mimpi.
Fase Delta adalah fase istirahat bagi tubuh dan
pikiran. Tubuh Anda melakukan proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan, dan aktif
memproduksi sel-sel baru saat Anda tertidur lelap.
Gelombang Delta adalah gelombang yang paling
rendah pada otak anda, otak tidak akan pernah
mencapai frekwensi 0 hz, karena jika otak anda
dalam kasus ini Anda akan mati! Schumann Resonance (7.83 hz)
Schumann Resonance adalah getaran alam semesta
pada frekwensi 7.83 Hz yang juga masuk dalam
kelompok gelombang theta. Seseorang yang otaknya
mampu menghasilkan dan mempertahan frekwensi
ini memiliki kemampuan supernatural, seperti ESP, telepati, clayrvoyance, dan fenomena psikis lainnya.
Anak indigo, yaitu anak super cerdas yang biasanya
berkemampuan ESP atau Extra Sensory Perception,
juga bisa memasuki gelombang ini dengan mudah
dan konstan. Penemuan baru di bidang frekwensi dan Gelombang
Otak (Brainwave) manusia oleh Dr. Jeffrey D.
Thompson dari Neuroacoustic Research, bahwa masih
ada gelombang dan frekwensi lain dibawah Delta,
atau dibawah 0.5 hz, yaitu frekwensi EPSILON, yang
juga sangat mempengaruhi aktifitas mental seseorang dalam kemampuan supranatural, seperti
pada gelombang theta diatas.
Nah, kalau anda sedang membaca artikel ini dengan
‘begitu’ seriusnya, anda sudah tahu gelombang
otak apa yang dominan
DALAM OTAK
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah amat familiar
dengan gelombang radio, gelombang televisi atau
dalam terapan khusus ada gelombang radar,
gelombang sonar, gelombang seismik. Dalam medis, kita mungkin pernah menjumpai, bahkan
malah pernah diperiksa ‘heart rate’nya dengan
stetoskop , atau bagian alat yang ditempel di telinga
saat menggunakan tensimeter mmHg atau
spigmomanometer, serta visualisasi janin
memanfaatkan ultrasonograpry (USG), yang merupakan terapan gelombang bunyi. Atau kalau
tidak di rumah sakit, minimal pernah lihat di sinetron,
drama, jika seseorang dalam keadaan kritis, maka
Elektrocardiography (ECG) yang berbasiskan
gelombang EM, akan bersiul dengan sinyalnya, tiit…tiit…tiit, dan khalayak akan menunggu dengan tegang, sendu dan cemas, dan ketika siulannya membahana
panjang tiiiiiiiiiiiiiitttttttttt… maka bertangis-tangisan
khalayak,
Ngomong-ngomong tentang otak, jaringan otak
manusia menghasilkan gelombang listrik yang
berfluktuasi. Neuron-neuron di korteks otak
mengeluarkan gelombang-gelombang listrik dengan
voltase yang sangat kecil (mV) ( Bagi anda yang
belum memahami kelistrikan pada sel syaraf dan otot jantung, silahkan baca dulu di materi fisika kesehatan
tentang biolistrik ). Gelombang listrik ini disebut
brainwave atau Gelombang Otak. Selain EEG yang ditemukan oleh Emil HDB Reymond
atau yang lebih canggih MEG yang ditemukan
fisikawan biomagnetik David Cohen, mungkin Anda
pernah membaca adanya piranti Brain Mapping, CT
Scan, PET FMRI? Alat ini juga digunakan untuk
mengamati aktivitas otak manusia. Perbedaannya adalah Brain Mapping, dkk hanya memeriksa dan
memetakan. Letak dan keadaan metabolisme serta
perubahan keadaan otak secara fisik. Biasanya untuk
mengetahui adanya gangguan, kerusakan atau
kecacatan otak, misalkan tumor otak, pecahnya
pembuluh darah di otak, benturan pada kepala dan seterusnya. Sedangkan EEG memeriksa getaran,
frekwensi, sinyal atau Gelombang Otak (Brainwave)
yang kemudian dikelompokkan ke dalam beberapa
kondisi kesadaran.
Dalam fisika, identifikasi gelombang umumnya
dikaitkan dengan panjang gelombang atau frekwensi-nya. Dalam gelombang otak ini yang akan kita tinjau
adalah fekuensi-nya. Apakah frekuensi itu? Ya, jumlah
pulsa (impuls) perdetik dengan satuan Hz (Hertz). Nah,
berdasarkan riset selama bertahun-tahun di berbagai negara maju, frekwensi otak manusia berbeda-beda
untuk setiap fase sadar, rileks, tidur ringan, tidur
nyenyak, trance, panik, terhipnotis, bermimpi, tidur
berjalan dan sebagainya.
Melalui penelitian yang
panjang, akhirnya para ahli syaraf (otak) sependapat
bawah Gelombang Otak (Brainwave) berkaitan dengan kondisi pikiran.
Riset selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa
Gelombang Otak (Brainwave) tidak hanya
menunjukkan kondisi pikiran dan tubuh seseorang,
tetapi dapat juga distimulasi untuk mengubah kondisi
mental seseorang. Dengan mengkondisikan otak agar memproduksi atau mereduksi jenis frekuensi
Gelombang Otak tertentu, maka dimungkinkan untuk
menghasilkan beragam kondisi mental dan
emosional. Secara garis besar, otak manusia menghasilkan
empat jenis Gelombang Otak (Brainwave) secara
bersamaan, yaitu Gamma, Beta, Alpha, Tetha, Delta.
Akan tetapi selalu ada jenis Gelombang Otak yang
dominan, yang menandakan aktivitas otak saat itu.
Misalnya jika kita tertidur, maka Gelombang Otak yang dominan adalah Delta.
Berikut disajikan klasifikasi Gelombang Otak
berdasarkan frekuensinya :
GAMMA (20 hz -40 hz) Gelombang Gamma cenderung merupakan yang
terendah dalam amplitudo dan gelombang paling
cepat. Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang
terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas
mental yang sangat tinggi, misalnya sedang berada di
arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan, kondisi ini
dalam kesadaran penuh.
Berdasarkan penyelidikan
Dr. Jeffrey D. Thompson (Center for Acoustic Research)
di atas gelombang gamma sebenarnya masih ada lagi
yaitu gelombang Hypergamma ( tepat 100 Hz ) dan
gelombang Lambda (tepat 200 Hz), yang merupakan geolombang-gelombang supernatural atau
berhubungan dengan kemampuan yang luar biasa.
BETA (di atas 12 hz atau dari 12 hz s/d 20 hz) Merupakan Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi
pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang
terjaga penuh. Anda berada dalam kondisi ini ketika
Anda melakukan kegiatan Anda sehari-hari dan
berinteraksi dengan orang lain di sekitar Anda.
Frekwensi beta adalah keadaan pikiran anda sekaran ini, ketika Anda duduk di depan komputer membaca
artikel ini.
Gelombang beta dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu high beta (lebih dari 19 Hz) yang
merupakan transisi dengan getaran gamma , lalu
getaran beta (15 hz -18 hz) yang juga merupakan
transisi dengan getaran gamma, dan selanjutnya lowbeta (12 hz ~ 15 hz).
Gelombang Beta di perlukan
otak ketika Anda berpikir, rasional, pemecahan
masalah, dan keadaan pikiran di mana Anda telah
menghabiskan sebagian besar hidup Anda. Sensori Motor Rhytm (12 hz – 16 hz), SMR, sebenarnya masih masuk kelompok getaran
lowbeta, namun mendapatkan perhatian khusus dan
juga baru dipelajari secara mendalam akhir-akhir ini
oleh para ahli, karena penderita epilepsy, ADHD
(Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan
Autism ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Para penderita gangguan di atas tidak tidak
mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal
yang dianggap penting. Sehingga setiap pengobatan
yang tepat adalah cara agar otaknya bisa
menghasilkan getaran SMR tersebut. Dan hal ini bisa
dilakukan dengan teknik neurofeedback .
ALPHA ( 8 hz – 12 hz ) Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi
pada saat seseorang yang mengalami relaksaksi atau
mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai
menutup atau mulai mengantuk. Anda menghasilkan
gelombang alpha setiap akan tidur, tepatnya masa
peralihan antara sadar dan tidak sadar. Fenomena alpha banyak dimanfaatkan oleh para pakar hypnosis
untuk mulai memberikan sugesti kepada pasiennya.
Orang yang memulai meditasi (meditasi ringan) juga
menghasilkan gelombang alpha. Frekwensi alpha 8
-12 hz , merupakan frekwensi pengendali,
penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Anda bisa mengingat mimpi Anda, karena Anda memiliki
gelombang alpha. Kabur atau jelas sebuah mimpi
yang bisa Anda ingat, tergantung kualitas dan
kuantitas gelombang alpha pada saat Anda bermimpi. Alpha adalah pikiran yang paling cocok untuk
pemrograman bawah sadar.
THETA ( 4 hz – 8 hz ) Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi
pada saat seseorang mengalami tidur ringan, atau
sangat mengantuk. Tanda-tandanya napas mulai
melambat dan dalam. Selain orang yang sedang
di ambang tidur, beberapa orang juga menghasilkan
Gelombang Otak (Brainwave) ini saat trance, hypnosis, meditasi dalam, berdoa, menjalani ritual
agama dengan khusyu. Orang yang mampu
mengalirkan energi chi, prana atau tenaga dalam,
juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave)
theta pada saat mereka latihan atau menyalurkan
energinya kepada orang lain. Dengan latihan, kita dapat memanfaatkan Gelombang
Otak (Brainwave) theta untuk tujuan yang lebih besar,
yaitu memasuki kondisi meditasi yang sangat dalam,
namun, biasanya begitu Anda telah mencapai theta,
anda menjadi mudah tertidur.
Di sinilah alasan bahwa
gelombang Alpha adalah keadaan utama untuk pemrograman pikiran bawah sadar Anda. Jika anda
ingin bereksperimen dengan meditasi melalui
Gelombang Otak (Brainwave) theta, duduklah tegak
untuk tetap sadar dan mencegah dari tertidur. Kemudian, bayi dan balita rata-rata tidur lebih dari 12
jam dalam sehari. Itulah mengapa otak anak-anak
selalu dalam fase gelombang alpha dan theta.
Perlu
diingat, gelombang alpha dan theta adalah gelombang
pikiran bawah sadar. Oleh sebab itu, anak-anak cepat
sekali dalam belajar dan mudah menerima perkataan dari orang lain apa adanya. Gelombang Otak (Brainwave) ini juga menyebabkan daya imajinasi anak-anak luar biasa. Ketika mereka bermain mobil-mobilan misalnya, imajinasi mereka aktif dan permainan menjadi sangat seru.
Pernahkah Anda mendengar berita kecelakaan yang
menewaskan banyak korban, tapi keajaiban terjadi di situ? Di beritakan seorang anak bayi selamat dari
kecelakaan maut tersebut. Gelombang Otak
(Brainwave) theta juga dikenal sebagai “gelomban
ajaib”, karena berkaitan dengan kekuatan psikis. Berdasarkan penyelidikan para ahli, bahwa banyak
terjadi kecelakaan pesawat udara, tabrakan,
kebakaran, kecelakaan kapal laut yang menewaskan
banyak orang. Namun ada keanehan, beberapa anak balita bisa selamat. Kemungkinan ini dikarenakan anak-anak hampir setiap saat dalam kondisi gelombang theta. Perasaan dekat dengan Tuhan pun akan terjadi apabila kita dapat memasuki fase gelombang theta. Anda mungkin pernah
mengalaminya saat Anda berdoa, meditasi,
melakukan ritual-ritual agama. Dengan dasar inilah
“GOD SPOT” ditemukan.
DELTA (0.5 hz – 4 hz) Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang memiliki
amplitudo yang besar dan frekwensi yang rendah,
yaitu dibawah 3 hz. Otak Anda menghasilkan
gelombang ini ketika Anda tertidur lelap, tanpa mimpi.
Fase Delta adalah fase istirahat bagi tubuh dan
pikiran. Tubuh Anda melakukan proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan, dan aktif
memproduksi sel-sel baru saat Anda tertidur lelap.
Gelombang Delta adalah gelombang yang paling
rendah pada otak anda, otak tidak akan pernah
mencapai frekwensi 0 hz, karena jika otak anda
dalam kasus ini Anda akan mati! Schumann Resonance (7.83 hz)
Schumann Resonance adalah getaran alam semesta
pada frekwensi 7.83 Hz yang juga masuk dalam
kelompok gelombang theta. Seseorang yang otaknya
mampu menghasilkan dan mempertahan frekwensi
ini memiliki kemampuan supernatural, seperti ESP, telepati, clayrvoyance, dan fenomena psikis lainnya.
Anak indigo, yaitu anak super cerdas yang biasanya
berkemampuan ESP atau Extra Sensory Perception,
juga bisa memasuki gelombang ini dengan mudah
dan konstan. Penemuan baru di bidang frekwensi dan Gelombang
Otak (Brainwave) manusia oleh Dr. Jeffrey D.
Thompson dari Neuroacoustic Research, bahwa masih
ada gelombang dan frekwensi lain dibawah Delta,
atau dibawah 0.5 hz, yaitu frekwensi EPSILON, yang
juga sangat mempengaruhi aktifitas mental seseorang dalam kemampuan supranatural, seperti
pada gelombang theta diatas.
Nah, kalau anda sedang membaca artikel ini dengan
‘begitu’ seriusnya, anda sudah tahu gelombang
otak apa yang dominan