ASHABUL
KAHFI, MU’JIZAT DALAM AL-QURAN, DAN SAINS MODEREN
Oleh : Rusdi el Umar
Mu’jizat dalam al-Quran
Dalam surat al-Kahfi ayat
9-26 dijelaskan melalui firman Allah SWT
berkenaan dengan kejadian 7 orang pemuda yang ingin menyelamatkan aqidahnya dan
keimanannya kepada Allah SWT, dari kejahatan penguasa yang ingin merusaknya.
Ayat-ayat i’jaziyah tersebut adalah sebagai berikut :
18:9. Atau kamu mengira
bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai ) raqim itu, mereka
termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?
18:10. (ingatlah) tatkala
pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa : “Wahau
Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kamidari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi
kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”.
18:11. Maka kami tutup
telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu.
18:12. Kemudian kami
bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua-dua puak itu
yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka hidup (dalam gua itu).
18:13. Kami ceritakan
kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu
adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan kemi tambahkan kepada
mereka petunjuk.
18:14. Dan Kami telah
meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri lalu mereka berkata : “Tuhan
kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami
sekali-kali tidak menyeru Tuhan
selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan
yang amat jauh dari kebenaran.
18:15. Kaum kami ini telah
menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk disembah). Mengapa mereka
tidak megemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka)? Siapakah
yang lebih dzalim daripada orang-orang yang mengada-adakan sesuatu yang dusta
terhadap Allah?
18:16. Dan apabila kami
meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah yang lain dari Allah, maka
carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, supaya Tuhan kamu melimpahkan dari
rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan
kamu.
18:17. Dan kamu akan
melihat matahari ketika terbit, condong darri gua mereka ke sebelah kanan, dan
apabila ia terbenam, meninggalkan mereka
ke arah kiri, sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu.
Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barang siapa yang
diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk dan barang siapa
yang disesatkan-Nya, maka kamu tak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang
dapat memberikan petunjuk kepadanya.
18:18. Dan engkau sangka
mereka sadar, pdahal mereka tidur dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan
ke kiri, sedang anjing mereka menjulurkan dua kaki depannya dekat pintu gua.
Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan
melarikan (diri) dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi dengan ketakutan
terhadap mereka.
18:19. dan demikianlah
kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka : “Sudah
berapa lamakah kamu berada (di sini)”? Mereka menjawab : “kita berada di sini
sehari atau setengah hari”. Berkata (yang lain lagi) : “Tuhan kamu lebih
mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di
antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia
lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan
untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan jangan sekali-kali
menceritakan halmu kepada seorang pun.
18:20. Sesungguhnya jika
mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan melempar kamu dengan
batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika berlaku demikian,
kamu tidak akan beruntung selama-lamanya.
18:21. Dan demikianlah
(pula) kami pertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui
bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa hari kiamat itu tidak ada keraguan
padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan meraka, orang-orang
itu berkata : “Dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka
telah mengetahui tentang mereka”.
Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata : “ Sesungguhnya kami akan
mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya”.
18:22. Nanti (ada orang
yang akan) mengatakan (jumlah mereka) adalah tiga orang, yang keempat adalah
anjingnya, dan (yang lain) mengatakan : “(Jumlah mereka) adalah lima orang yang
keenam adalah anjingnya”, sebagai terkaan terhadap barang yang ghaib, dan (yang
lain lagi) mengatakan : “(Jumlah meraka) tujuh orang yang kedelapan adalah
anjing”. Katakanlah : “Tuhanku lebih mengetahui akan bilangan mereka, tidak ada
yang mengetahui akan bilangan mereka kecuali sedikit”. Karena itu janganlah
kamu (Muhammad) bertengkar tenntan hal
mereka, kecuali pertengkaran lahir saja (kira-kira semacam diskusi untuk
mencari kebenaran, penulis), dan jangan kamu menanyakan tentang mereka
(pemuda-pemuda ashabul kahfi) kepada seorang pun di antara mereka.
18:23. Dan jangan
sekali-kali kamu mengatakan tenang sesuatu : “Sesungguhnya aku akan mengerjakan
ini besok pagi”
18:24. Kecuali dengan
menyebut : “ Insya Allah”. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan
katakanlah : “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih
dekat kebenarannya darpada ini”.
18:25. Dan mereka tinggal
dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah 9 tahun (lagi).
18:26. Katakanlah : “Allah
lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); kepunyaan-Nya-lah
semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya
dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindung pun bagi mereka
selain daripada-Nya; dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya
dalam menetapkan keputusan”.
Asbabun Nuzul (sebab
turunnya ayat Ashabul Kahfi)
Kisah Ashabul Kahfi, tujuh
pemuda yang berusaha menyelematkan aqidah teologinya ke dalam sebuah gua,
bermula dari seorang kafir datang kepada seorang Yahudi di Madinah. Dia
menginginkan bagaimana caranya untuk mengalahkan Muhammad yang mengaku sebagai
Nabi dan Rasul. Kemudian si Yahudi berkata : “Tanyakanlah kepadanya tentang
kisah Ashabul Kahfi, jika ia mengetahuinya maka ia benar seorang Nabi”.
Maka berangkatlah orang kafir
tersebut dengan prasangka bahwa ia akan mampu membantah dan mengalahkan
Muhammad. Akan tetapi Allah SWT mengutus Jibril untuk menyampaikan ayat-ayat
Allah berkenaan dengan Ashabul Kahfi tersebut. Kisah tersebut termaktub dalam
al-Quran sebagaimana tertulis di atas, QS : al-Kahfi ayat 9-26.
Nama-nama pemuda ashabul
kahfi dan lokai gua
Adapun nama-nama ashabul
kahfi adalah : Maksalmina, Martinus, Kastunus, Bairunu, Danimus, Yathbunus, dan
Thamlika. Adapun anjingnya bernama Kithmir.
Sedangkan loaksi gua Ashabul
Kahfi ada banyak terjadi perselisihan. Ada yang mengatakan berada di Syiria,
ada pula yang mengatakan di Turki, akan tetapi banyak yang berpendapat bahwa
lokasi gua terdapat di Jordan di perkampungan al-Rajib atau dalam al-Quran disebut al-Raqim, yang terletak 1,5 km dari bandar
Abu A’landa dekat kota Amman Jordan.
Info terkini yang diperoleh
bahwa Raja Abdullah ke 2 (Raja Jordan) telah meresmikan untuk mendirikan di
muka gua Ashabul Kahfi masjid dan ma’had yang diberi nama “Masjid Gua Alhlul
Kahfi dan Ma’had Da’wah dan Dai”.
Analis Sains Moderen
a.
Penghitungan Tahun
Dalam al-Quran dijelaskan
bahwa ketujuh pemuda tersebut beserta anjingnya berada dalam gua, dalam keadaan
tidak sadar atau tidur, selama 309 tahun. Ada yang mengatakan 350 tahun. Secara
tekstual dalam ayat al-Quran disebutkan,
18:25. Dan mereka tinggal
dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah 9 tahun (lagi).
300 tahun dan 9 tahun, dalam makna ini jika kita mengambil makna ‘athof’
dalam ilmu nahwu berarti 309 tahun. Tetapi dalam pendapat yang lain menjelaskan
bahwa 300 tahun dalam hitungan tahun Syamsiah (dalam tahun Saymsiah 365 hari
dalam 1 tahun) dan 309 tahun dalam hitungan
tahun Qamariyah (dalam tahun Qamariayah 354 hari dalam 1 tahun).
Tentu saja dalam persepsi ini
sebagai wahana ihtIilafi, suatu pemahaman perbedaan pendapat yang justru
menjadikan khazanah keilmuan kita semakin bertambah. Karena hakikat dari
absolut kebenaran hanyalah milik Allah SWT.
b.
Hibernasi
Pada tanggal 7 Oktober 2006
seorang pengusaha muda Jepang berusia 35 tahun, Mitsutaka Uchikoshi, terjatuh
dan mengalami cidera kepala ketika sedang bercuti di gunung Rokko Jepang. Ia dinyatakan hilang dan 24 hari kemudian diketemukan oleh seseorang
dalam keadaan hipotermia (koma).
Pada saat diketemukan korban
dalam keadaan patah tulang pinggul, dan denyut nadinya tidak terkesan, suhu
badan drop hingga 220C, organ-organ vital tidak menunjukkan
aktivitas dan ditambah pula kehilangan
darah cukup banyak. Dalam kondisi ini,
dalam keadaan normal tentu saja Mitsutaka sudah tewas. Jangankan dalam waktu
yang cukup lama (24 hari) tidak makan tidak minum, secara medis manusia normal
akan meninggal dunia jika tidak makan dan tidak minum selama 3 hari saja. Akan
tetapi Allah berkehendak lain, setelah melewati masa kritisnya, Mitsutaka
Uchikoshi, akhirnya kembali pulih 100% seperti sedia kala.
Tentu saja para dokter dibuat
heran dengan kejadian ini. Tetapi bukan manusia yang punya akal namanya jika
tidak mengambil ibroh, pelajaran, dari kejadian apapun dan menimpa siapa pun di
dunia ini. Maka hibernasi sejak saat itu diteliti lebih mendalam.
Kajadian serupa juga terjadi
di Kanada menimpa seorang balita, Erika Nordby. Ia terjebak di luar rumah dalam
suhu mendekati 0oC. Ia
diketemukan oleh orang tuanya dalam keadaan hampir membeku. Jantungnya berhenti
berdetak selama 2 jam dan suhu tubuhnya drop hingga 16oC. Akan
tetapi akhirnya ia pulih kembali.
Para dokter yakin jika
misteri ini bisa dipecahkan, maka teknologi hibernasi pada manusia akan
berkembang di masa yang akan datang, dan dapat menyelamatkan banyak manusia
dalam menempuh perjalanan panjang ke luar angkasa misalnya, atau pun pada
saat-saat kritis ketika terjebak berbagai situasi alam saat mendaki gunung atau
pun lainnya.
Hibernasi, secara sederhana
berarti mekanisme mempertahankan hidup yang dimiliki hewan mamalia saat musim
dingin atau lainnya dengan cara menurunkan level aktivitas metabolisme tubuh,
ciri yang paling jelas adalah tidur panjang. Dalam kehidupan sehari-hari
hibernasi pada bakicot, ketika tiba musim kemarau ia akan (ber-hibernasi?)
dengan cara melapisi tubuh bagian bawahnya dengan perekat keras dan dalam tidur
panjangnya (selama musim kemarau) ia aman hingga datang musim dimana ia harus
berktivitas normalisasi metabolisme.
Para saintis berusaha
membongka misteri hibernasi ini, dan jika dimungkinkan pada suatu saat nanti
hibernasi ini dapat diterapkan pada manusia. Indikasi ini dijelaskan dalam
al-Quran QS al-Kahfi ayat 25 : “Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga
ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi)”. Artinya mereka
berhibernasi dalam gua dalam waktu yang cukup lama. Ini adalah sebuah pelajaran
berharga yang harus lebih jauh ditelaah, untuk diaplikasikan dalam kehidupan
yang bermanfaat untuk hidup manusia.
c.
Teori Relativitas
Para Ashabul Kahfi hidup
melintasi zaman. Meraka serasa tertidur sehari atau setengah hari di dalam gua,
padahal mereka telah tertidur selama 309
tahun. Dalam hal ini bisa dibuktikan dengan analisa fisika moderen, yaitu teori
relatifitas Einstein. Dalam teori ini Einstein mengemukakan bahwa :
“Jika suatu benda, atau
makhluk hidup atau apa saja yang bergerak dengan kecepatan tertentu (mendekati
kecepatan cahaya), maka benda tersebut akan mengalami dilatasi waktu dan
kontraksi panjang”.
Dan dalam al-Quran surat al-Kahfi
ayat 18 terjabarkan :
“Dan engkau sangka mereka
sadar, padahal mereka tidur dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke
kiri, sedang anjing mereka menjulurkan dua kaki depannya dekat pintu gua. Dan
jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan
melarikan (diri) dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi dengan ketakutan
terhadap mereka”.
Para Ashaabul Kahfi di dalam
gua dibolak-balikkan ke kanan dan ke kiri dengan kecepatan tertentu. Berapa
kecepatan mereka ketika dibolak-balikkan tersebut sehingga dalam penjelasan
al-Quran, orang-orang yang mendekati gua akan berpaling karena takut melihat
mereka. Mengapa harus takut? Tentu di sini perlu penjabaran lebih lanjut,
sehingga ketakutan mereka beralasan.
Dalam sains moderen teori
relativitas Einstein dijelaskan bahwa jika suatu benda bergerak mendekati
keceptan cahaya, maka benda tersebut akan mengakibatkan dilatasi terhadap
waktu, dan terjadi kontraksi panjang terhadap materi tersebut. Dengan demikian,
pada saat itu para Ashabul Kahfi terlihat oleh orang-orang yang mendekati gua
dalam keadaan berubah-ubah, mengcil, menghilang, dan membesar. Hal ini terjadi
karena kecepatan bolak-balik yang diciptakan oleh Allah SWT mendekati atau sama
dengan kecepatan cahaya. Dalam gerakan bolek-balik atau dalam fisika disebut
dengan getaran, yaitu gerakan bolak-balik suatu benda melalui titik
kesetimbangan, pada saat akan
kembali dalam gerakan balik, maka akan terjadi penghentian sesaat, sehingga
pada saat itu, para Ashabul Kahfi kembali kepada keadaan normal, sebagaimana
manusia biasa. Perubahan-perubahan tersebut yang menjadikan para Ashabul Kahfi
ditakuti oleh orang-orang di sekitar gua. Sebagaimana yang dijelaskan dalam QS
18: 18 : “ ....... Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan
berpaling dari mereka dengan melarikan (diri) dan tentulah (hati) kamu akan
dipenuhi dengan ketakutan terhadap mereka”.
Bagaiman penjelasan mengenai
gerakan relativitas? Dalam al-Quran disebutkan bahwa 1 hari dalam penghitungan
meraka (Ashabul Kahf yang bergerak) t0 = 1 hari. Sedangkan waktu
yang sebenarnya adalah t = 309 tahun (109.386 hari), 1 tahun = 354 hari tahun
Hijriyah.
Dari rumus dilatasi waktu :
t1 =
didapatkan rumus :
v2 = C2
dan jika nilai t1 dan t0 dimasukkan ke
dalam rumus :
v2 = C2
v2 = 0,99999.C2
v = 0,9999C
Dari penjabaran rumus
di atas diperoleh bahwa kecepatan Ashabul Kahfi bergerak mendekati kecepatan
cahaya. Selisihnya hanya 0,00001, sebuah selisih yang sangat mungkin untuk
dikatakan sama dengan kecepatan cahaya.
Penjelasan selanjutnya
:
“ Maka kami tutup
telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu”.
(QS 18 : 11). Mengapa telinga mereka ditutp? Dalam fisika, bunyi ditimbulkan
oleh adanya getaran. Getaran adalah gelombang transversal yang akan
menghasilkan bunyi atau suara. Sedangkan bunyi itu sendiri akan mengakibatkan
suatu masalah terhadap gendang pendengaran jika frekuensinya terlalu tinggi.
Bunyi supersonik dengan frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Gerakan bolek balik
para Ashabul Kahfi, akan menggetarkan udara sekitarnya dan menimbulkan bunyi
supersonik yang akan mengakibatkan rusaknya pendengaran. Oleh karena itu, maka
telinga mereka perlu pengaman, atau dalam bahsa al-Qura ‘telinga mereka
ditutup (diamankan)’.
Bagaimana mungkin di
masa teramat konvesional, tanpa adanya alat teknologi canggih al-Quran mampu
mengantisipasi pendengaran dengan sedemikian kompleks? Tentu campur tangan
Tuhan, Allah SWT, yang sangat berperan di dalamnya.
Kesimpulan
Pada dasarnya kejadian Ashabu
Kahfi adalah campur tangan Tuhan. Artinya, bahwa kreatifitas Tuhanlah yang akan
menentukan kecanggihan suatu kreasi, atau ciptaan. Tidur selama 309 tahun tidak
akan pernah bisa dilakukan oleh manusia saat ini. Tetapi bukan berarti hal
tersebut di luar nalar logika, sehingga penjelasan ilmiah terhadap kejadian
tersebut bisa dijelaskan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Hibernisasi, teori
relativitas, dan transformasi waktu yang dapat dijelaskan dengan teknologi
sains moderen, hanyalah sebuah analisis ilmiah yang akan memberikan gambaran
lebih jelas dan logis bahwa kejadian Ashabul Kahfi bukan sebuah teologi hayal,
dan di luar nalar akal. Akan tetapi, hal tersebut bisa dijelaskan dengan teori
teknologi moderen yang keabsahannya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Dari penjabaran dan
pembahasan di atas, pun juga bukan berarti sebuah kebenaran absolut, akan
tetapi sebuah usaha untuk memberikan jalan logis realis bahwa Ashabul Kahfi
tidak bertentangan dengan konsep sains moderen.
Akhirnya, dari penulis mohon
maaf jika terdapat kekurangan penjelasan maupun kesalahan pemahaman, karena penulis
hanya berusaha untuk menterjemahkan pemahaman yang telah didapat dari berbagai
sumber. Segala hal yang baik bersumber dari Allah swt, dan segala hal yang
salah dari kekurangan logika penulis sendiri. Demikian, semoga bermanfaat. (dari
berbagai sumber/bolgs)
No comments:
Post a Comment